Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Seputar Tanah Longsor Banjarnegara, 16 Korban Masih Hilang

Foto udara tanah longsor sepanjang 800 meter yang menimbun rumah warga di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (18/11/2025). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Foto udara tanah longsor sepanjang 800 meter yang menimbun rumah warga di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (18/11/2025). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Intinya sih...
  • Tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara terjadi setelah hujan deras pada Minggu, 16 November 2025, merusak permukiman warga dan lahan pertanian.
  • Sebanyak 30 rumah roboh, 195 rumah terdampak, 823 orang terdampak langsung, dengan 27 awalnya dinyatakan hilang.
  • Sebanyak 937 orang mengungsi, jumlah korban meninggal dunia mencapai 12 orang, dengan 16 warga lainnya masih dinyatakan hilang. Operasi pencarian diperpanjang tiga hari.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bencana tanah longsor yang melanda Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara Minggu, 16 November 2025, berdampak signifikan dan memakan puluhan korban jiwa. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari untuk mempercepat penanganan bencana.

Hingga Sabtu (22/11/2025), operasi pencarian dan pertolongan korban masih berlangsung untuk menemukan korban yang masih tertimbun material longsor. Data terbaru mencatat korban meninggal dunia mencapai 12 orang, termasuk dua jenazah yang berhasil ditemukan pada operasi SAR pada Sabtu, 22 November 2025.

Sementara, sebanyak 16 warga lainnya masih dinyatakan hilang dalam musibah yang mengakibatkan kerusakan properti dan kerugian ekonomi dalam skala besar ini. Pemerintah juga memperpanjang masa operasi pencarian korban tiga hari, karena belasan korban masih hilang.

Berikut fakta-fakta seputar peristiwa tanah longsor di Banjarnegara.

1. Kronologi dan skala bencana

Tanah longsor Banjarnegara
Relawan berdiri di samping rumah warga yang roboh terdampak bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (18/11/2025). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Tanah longsor awalnya sudah terdeteksi sejak Sabtu, 15 November 2025 pukul 16.00 WIB, setelah hujan deras dengan durasi lama mengguyur wilayah tersebut. Pergerakan tanah kemudian mencapai puncaknya pada Minggu siang, 16 November 2025. Kejadian ini mengakibatkan kerusakan parah pada permukiman warga dan lahan pertanian di sekitarnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, longsor berdampak pada 30 unit rumah roboh dan 195 unit rumah terdampak. Sebanyak 823 orang terdampak langsung bencana ini, dengan 27 orang awalnya dinyatakan hilang berdasarkan data Senin, 17 November 2025.

2. Korban jiwa dan pengungsi

Longsor Banjarnegara
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Data BPBD Banjarnegara hingga Selasa, 18 November 2025 mencatat 937 orang telah mengungsi akibat bencana tersebut. Jumlah ini meningkat dari data sebelumnya yang mencatat 923 orang mengungsi ke pos pengungsian di halaman kantor Kecamatan Pandanarum.

Hingga Sabtu, 22 November 2025, operasi pencarian dan pertolongan korban tertimbun material longsor masih dilaksanakan. Data terkini mencatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 12 orang, termasuk dua jenazah yang berhasil ditemukan pada operasi SAR pada hari tersebut. Sebanyak 16 warga lainnya masih dinyatakan hilang.

3. Kerugian material dan ekonomi hingga miliaran rupiah

Longsor Banjarnegara
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau langsung lokasi bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, Senin 17 November 2025. (Dok. Pemprov Jawa Tengah)

Kepala Desa Pandanarum Misrod, menyampaikan hasil pendataan kerugian yang dialami warga. Diperkirakan 30 ekor sapi dan 250 ekor kambing tertimbun material longsor, dengan total kerugian mencapai Rp640 juta.

Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi berkomitmen untuk membantu pemulihan warga terdampak, termasuk kerugian di sektor peternakan.

"Bagi mereka yang ternaknya hilang nanti didata, kami bantu recovery," ujar Luthfi saat melakukan kunjungan ke lokasi tanah longsor, Senin, 17 November 2025.

Kerugian tidak berhenti di sektor peternakan. Lahan pertanian warga juga mengalami kerusakan parah dengan nilai kerugian mencapai Rp2,999 miliar. Kerusakan meliputi tanaman padi, cabai, tomat, hingga kapulaga, disertai kerusakan infrastruktur irigasi senilai Rp50 juta.

4. Operasi Tanggap Darurat dan SAR manfaatkan modifikasi cuaca

Longsor Banjarnegara
Tim SAR Gabungan melakukan proses pencarian korban longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Proses evakuasi dan pencarian korban terus dikebut tim Search and Rescue (SAR), gabungan yang terdiri dari BPBD Jawa Tengah dan Kabupaten Banjarnegara, relawan, TNI-Polri, dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan. Mereka bergerak cepat mendirikan tenda pengungsian, dapur umum, dan pos lapangan.

Pada operasi Sabtu, 22 November 2025, cuaca cerah dimanfaatkan tim SAR untuk menyisir lokasi longsor secara optimal. Sebuah pesawat Cessna Caravan BNPB melakukan Operasi Modifikasi Cuaca dengan menaburkan Kalsium Oksida (CaO) untuk mencegah pembentukan awan hujan. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah pencarian korban.

5. Bantuan dan rencana pemulihan

Longsor Banjarnegara
Menko PMK Pratikno tinjau proses penanganan darurat bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, pada Selasa (18/11/25). (Dok. Kemenko PMK)

Data bantuan yang telah masuk dari Organisasi Perangkat Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Tengah tercatat senilai Rp385,48 juta. Bantuan meliputi logistik dari Dinas Sosial senilai Rp239,35 juta, beras dua ton dari Dinas Ketahanan Pangan, serta obat-obatan dari Dinas Kesehatan.

Sementara, pemerintah akan melakukan relokasi 424 korban bencana ke hunian sementara di lahan seluas dua hektare. Gubernur Jawa Tengah menegaskan relokasi harus dilakukan secepat mungkin, sementara hunian tetap akan dipikirkan setelahnya.

Lebih lanjut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno akan mendukung penuh langkah pemerintah daerah dalam bantuan dan rencana pemulihan.

"Pertama, tentu saja kita lakukan penyelamatan. Kedua, bagi para korban yang dipindahkan, kita jamin pengungsiannya, termasuk logistik, kesehatan, dan pendampingan psikologis. Pemerintah pusat mendukung penuh langkah pemerintah daerah," ucap Pratikno saat meninjau penanganan darurat bencana tanah longsor Banjarnegara, Selasa, 18 November 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

TNI Bantu Korban Erupsi Semeru, Menata Jalur Evakuasi hingga Patroli

23 Nov 2025, 12:53 WIBNews