Ada Tiga Aktivitas dalam Satu Lingkungan SPPG Bekasi, Diduga Cemari Air

- Dapur MBG buang limbah ke kubangan, diduga cemari air
- Dapur MBG sudah memiliki biotank untuk limbah cair
Bekasi, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, mengatakan, terdapat tiga aktivitas dalam satu lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Keluarahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, yang diduga melakukan pencemaran.
Kepala DLH Kota Bekasi, Kiswatiningsih, mengatakan, selain aktivitas dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), terdapat juga pengolahan kayu dan besi di satu area yang sama.
Dia mengatakan, temuan tersebut juga menjadi bahan evaluasi apakah dapur MBG dapat berlokasi di area yang dengan perusahaan lain atau tidak.
“Ini juga harus kita cek kembali, apakah tiga kegiatan itu memang diperbolehkan berada di lokasi yang sama,” kata Kiswatiningsih, Jumat (31/10/2025).
1. Dapur MBG sempat buang limbah ke kubangan

Kiswatiningsih mengatakan, pihak SPPG sempat membuat sebuah kubangan untuk menampung limbah saat mulai beroperasi pada Juli 2025.
"Di awal-awal mereka melakukan kegiatan dapur MBG mereka menampung limbah cairnya. Mereka membuat tampungan sementara dalam bentuk seperti kubangan tidak jauh dari dapurnya," kata dia.
Dia menduga, pencemaran udara hingga air diakibatkan karena pembuangan limbah di kobangan tersebut. Meski begitu, pihaknya masih menunggu hasil uji lab dari sampel air di kubangan, air di biotank, dan air bahan baku dari dapur MBG. 
"Mungkin indikasinya adalah berawal dari situ, tapi tetap kami masih menunggu hasil evaluasi dari lab lingkungan di LH yang kemungkinan keluar seminggu lagi," jelasnya. 
2. Dapur MBG sudah memiliki biotank

Kiswatiningsih mengatakan, dapur MBG tersebut telah memiliki biotank untuk membuang limbah cair sejak satu bulan setelah beroperasi. Bahkan, dapur MBG itu rutin menyedot biotank dan menyerahkan ke perusahaan pengelolaan limbah domestik.
"Saat ini memang sudah membangun biotank atau pengolahan limbah cairnya dimasukkan ke biotank yang kedap air," kata dia.
"Saya juga belum memastikan apakah ini bersama (perusahaan pengelolaan limbah) milik Pemerintah Kota Bekasi atau belum, itu masih dalam penyelidikan atau investigasi oleh kami," tambah dia.
3. Warga mencium aroma tak sedap hingga alami gatal-gatal

Sebelumnya, Warga RT 5, RW 04, Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, mengeluhkan aroma tak sedap karena limbah dapur Makan Bergizi Gratis di lingkungannya. Salah satu warga, Subur (35), mengaku mencium aroma tak sedap sejak September 2025.
"Kalau saya bau. Baunya kayak comberan, kayak bau-bau kentut gitulah. Pokoknya gak enak di tenggorokan, gak enak di hidung, agak-agak perih kalau kalau dihirup gitu," kata, saat ditemui jurnalis, Jumat (31/10/2025).
Selain tercium aroma yang tidak sedap, lanjut Subur, terdapat dua warga yang mengalami gatal-gatal akibat menggunakan air sumur. Kejadian ini dialami warga setelah SPPG tersebut beroperasi.
Dia menduga, air sumur milik warga telah tercemar limbah dapur MBG yang jaraknya hanya beberapa meter. Hal tersebut sempat disampaikan tetangganya.



















