AHY Ungkit Upaya Kudeta Demokrat: Prabowo dan Megawati Tak Setuju

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali bercerita mengenai adanya upaya Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) saat memberikan sambutan dalam acara Kongres VI Partai Demokrat.
Dalam kesempatan itu, AHY bercerita ketika mendapatkan pesan langsung dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di kediaman pribadinya di Kertanegara. AHY mengatakan Prabowo juga mengaku tidak suka dengan upaya pembegalan partai sebagaimana yang dialami Demokrat.
"Gus saya juga tidak suka ada upaya pembegalan partai seperti itu" kata AHY menirukan nasihat yang disampaikan Prabowo di Kertanegara.
Bagi AHY, kalimat yang dilontarkan Prabowo itu sangat berarti karena sebagai seorang pemimpin yang juga memimpin Partai Gerindra, ia tahu betul bagaimana menjaga soliditas kader dengan penuh keringat dan air mata.
"Kalimat singkat itu sungguh berarti di hati kita semua keluarga besar Partai Demokrat datang dari seorang pemimpin seorang yang tahu persis bahwa tidak mudah menjaga soliditas kader dengan keringat dan air mata," kata dia.
Ia pun, meyakini keberpihakan Prabowo ke Demokrat terkait manuver kudeta yang dialamimya itu didasari dengan pengalaman panjangnya.
"Saya yakin keberpihakan Pak Prabowo dalam hati ketika itu tentu didasari dengan pengalaman panjang beliau dan tentu ini sangat berarti bagi Partai Demokrat," kata dia.
Tak hanya itu, AHY juga menyebut Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tidak setuju dengan upaya pembegalan partai Demokrat karena termasuk wujud praktik politik yang amoral.
"Kabarnya Ibu Megawati Soekarnoputri juga tidak setuju dengan hal-hal seperti itu, praktik-praktik politik yang amoral dan inkonstitusional. Karena beliau juga pernah mengalami di masa terdahulu," tutur dia.