Alarm! Kemenkes Nyatakan KLB Campak di 31 Provinsi

Jakarta, IDN Times - Kasus campak kembali melonjak di tengah menurunnya COVID-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di 31 provinsi.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, ada 3.341 kasus yang dilaporkan di tahun 2022.
"3.341 kasus dilaporkan oleh 223 Kabupaten/Kota di 32 provinsi," ujar Nadia dikonfirmasi, Kamis (19/1/2023).
1. Pasien campak semua umur

Nadia menambahkan, campak ini tak hanya dialami oleh usia anak dan balita, namun juga menjangkiti dewasa.
"Pasiennya hampir semua umur," imbuhnya.
Ia mengatakan kasus saat ini meningkat sebesar 32 kali karena cakupan imunisasi campak rendah akibat pandemik COVID-19.
2. Imunisasi tersendat karena pandemik COVID-19

Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pihaknya akan mengejar capaian imunisasi pada anak melalui program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Program ini ditujukan untuk meningkatkan capaian imunisasi pada anak pasca pandemi COVID-19.
“Ini adalah imunisasi tambahan karena dampak COVID-19,” kata Budi dalam raker bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/11/2022) lalu.
Menurut penuturan Budi, capaian imunisasi tambahan campak-rubella di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali cukup tinggi. Namun imunisasi polio masih rendah di luar Jawa-Bali.
3. Capaian imunisasi campak di luar Jawa rendah

Budi menjelaskan capaian imunisasi campak dan rubella jauh lebih tinggi di daerah Jawa-Bali. Tercatat jumlah penerima imunisasi tambahan campak dan rubella sebanyak 9.236.593 atau 97,9 persen dari target.
Sementara penerima imunisasi tambahan campak-rubella di luar Jawa-Bali masih rendah dari target. Penerima imunisasi di luar Jawa-Bali sebanyak 17.287.803 atau 63,9 persen dari target nasional.