Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Amankan KTT G-20, TNI AL Siapkan 12 Kapal Perang dan Pasukan Khusus

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono saat meninjau pasukan yang akan mengikuti latihan operasi amfibi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (22/10/2021). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, mengatakan TNI AL akan mengerahkan 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mengamankan KTT G20 di Bali pada 15 November-16 November 2022.

Namun, Yudo tidak menjelaskan KRI apa saja yang akan dikerahkan untuk mengamankan gelaran acara yang fokus membahas ekonomi global itu. Ia menyebut belasan kapal itu bakal ditempatkan dalam jarak radius 12 mil di perairan Bali dan sekitarnya.

"Ini untuk mengamankan pemimpin-pemimpin negara, sehingga kita harus betul-betul menyiapkan kapal-kapal yang siap tempur," ujar Yudo usai meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar TNI (SPBT) Terpadu I di Markas Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (31/10/2022). 

Yudo menyebut selain KRI, TNI AL juga akan mengerahkan kapal lain yang ukurannya lebih besar. "Tentunya akan menjaga dari hal-hal yang kemungkinan buruk terjadi di laut lepas maupun dari ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)," kata dia. 

Yudo mengatakan jumlah personel yang dikerahkan mencapai 3.000 orang, termasuk awak KRI dan beberapa satuan seperti Lantamal V Surabaya, Lanal Banyuwangi, Lanal Denpasar, marinir hingga unsur gabungan dari Koarmada I hingga Koarmada III.

Lalu, bagaimana pengamanan bagi 42 kepala negara dan setara kepala negara yang bakal berkunjung ke Bali untuk hadir di KTT G-20?

1. Pasukan khusus Denjaka dan Kopaska akan ada di tiap KRI

Ilustrasi pasukan Denjaka (Istimewa)

Lebih lanjut, Yudo menyebut di setiap KRI, bakal disiapkan pasukan khusus TNI AL yakni Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Komandan Pasukan Katak (Kopaska). Ia menyebut persiapan ini menandakan TNI AL serius mengamankan pemimpin negara anggota G-20. 

"Semua KRI kombatan yang memiliki helideck, saya perintahkan untuk membawa heli semuanya. Sehingga nanti bisa terpadu. Kemudian ada juga pasukan khusus dari Denjaka hingga Kopaska di KRI," kata dia.

Yudo mengatakan semua KRI yang disiapkan sudah siap bila diharuskan dalam keadaan berperang. Mereka nantinya akan fokus pada pengamanan di area laut. 

Untuk menunjang hal tersebut, kata dia, TNI AL telah uji coba bersama KSAL di kawasan Asia Tenggara. "Kami fokus di perairan yang menjadi tempat pelaksanaan G-20, tepatnya di selatan. Kemarin, kami sudah uji coba waktu melakukan ANCM (ASEAN's Navy Chief Meeting) yang dilakukan dengan para KSAL di Asia Tenggara," tutur Yudo. 

Ia menyebut pada Selasa, 1 November 2022, bakal dilakukan tactical floor game untuk pengamanan tamu VVIP. Selain itu, latihan pada Selasa, 1 November 2022 juga dilakukan untuk mengecek sejauh mana pengamanan yang telah disiapkan TNI AL.

"Saya selaku pembina juga ingin tahu bagaimana Pangkoarmada II dalam menyelenggarakan pengamanan G20 dengan unsur-unsur gabungan. Mulai dari Armada I, II, III hingga Marinir di sana," ujar Yudo.

2. Empat jet tempur juga dikerahkan untuk pengamanan di udara selama KTT G-20

Suasana di dalam kokpit jet tempur Sukhoi milik TNI AU yang hendak melakukan manuver udara di HUT ke-76 TNI (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan pihaknya sudah menyiapkan paket pengamanan untuk 42 kepala negara dan pejabat setara kepala negara, selama perhelatan KTT G-20 di Bali. 

Ia juga menjelaskan total ada 18.030 personel yang dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan KTT G-20. Sebanyak 3.200 personel di antaranya berasal dari unsur kepolisian, sementara 492 personel berasal dari institusi lain. 

Selain itu, kata Andika, terdapat satgas-satgas, mulai dari udara hingga laut. Dia menjelaskan ada 12 KRI yang ditempatkan di lingkaran Pulau Bali. 

"KRI itu juga bertugas untuk memberikan pendampingan kapal-kapal militer yang mengirimkan," ujar Andika, ketika memberikan keterangan pers virtual yang dikutip dari YouTube FMB-9 pada 20 Oktober 2022.

Sementara, satgas udara telah menyiapkan beberapa jet tempur. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan bakal menyiapkan empat pesawat tempur. 

"Empat pesawat tempur itu di antaranya dua jet tempur Sukhoi dan dua jet F-16," kata Andika.

3. TNI gandeng badan intelijen dari negara lain untuk pengamanan

Sejumlah tim di TNI lakukan simulasi pengamanan dan skenario bila aksi terorisme terjadi saat KTT G20 di Bali, November 2022. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Lebih lanjut, Andika menyebut, TNI juga menggandeng pengamanan dari negara lain, termasuk urusan informasi intelijen. 

"Jadi kami juga sudah meminta untuk membantu, sharing informasi intelijen. BAIS TNI dengan segala macam kekurangan dan kelebihan, pasti akan lebih bagus kalau mereka berkomunikasi dengan badan intelijen militer dari negara lain. Tujuannya, untuk mendeteksi (potensi ancaman) lebih awal," ujar dia. 

Andika menyebut tak menutup kemungkinan bisa saja intelijen dari negara peserta G20 memiliki informasi terkait kegiatan KTT G-20 di Bali. "Ini semua kami lakukan terus, sejak tiga bulan lalu. Ini semua dalam rangka saling melengkapi pengamanan G20," tutur dia. 

Andika juga menyebut puluhan kepala negara itu bakal menginap di 25 hotel di Bali. Maka itu, pengamanan ketat pun berlaku di hotel-hotel tersebut. 

"Kami memiliki SOP untuk menempatkan seg door dan alat-alat tertentu untuk mendeteksi orang yang keluar masuk. Kendaraan untuk penjinak bahan peledak, TNI punya walaupun tidak terlalu banyak. Kami fokuskan di venue-venue," ujarnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Rochmanudin Wijaya
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us