Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rekor Baru, 34 Tokoh Berebut Kursi Presiden Peru pada Pemilu 2026

Bendera Peru (pixabay.com/TheDigitalArtist)
Bendera Peru (pixabay.com/TheDigitalArtist)
Intinya sih...
  • 34 partai politik Peru ajukan calon presiden untuk pemilu 2026, hampir dua kali lipat dari pemilu sebelumnya.
  • Keiko Fujimori kembali maju dalam pemilu presiden Peru 2026, bersaing dengan tokoh politik ternama lainnya.
  • Peru hadapi pemilu di tengah krisis politik dan kepercayaan publik yang menurun, dengan enam presiden terakhir gagal menyelesaikan masa jabatan mereka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kantor Pemilu Nasional Peru mengumumkan, sebanyak 34 calon telah resmi mendaftar untuk mengikuti pemilihan presiden 2026 per Rabu (24/12/2025). Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi dalam sejarah politik Peru, negara yang kerap diwarnai gejolak pemerintahan dan krisis kepemimpinan.

Pemilihan presiden dijadwalkan berlangsung pada 12 April 2026 dengan para calon berasal dari berbagai latar belakang politik dan profesional. Ketua Kantor Pemilu Peru, Roberto Burneo, menjelaskan bahwa daftar akhir kandidat yang lolos verifikasi akan diumumkan pada 14 Maret 2026.

1. Ada 34 partai politik Peru ajukan calon presiden untuk pemilu 2026

Ilustrasi Pemilu (Pexels.com/Element5 Digital)
Ilustrasi Pemilu (Pexels.com/Element5 Digital)

Kantor Pemilu Peru atau Jurado Nacional de Elecciones (JNE) menyampaikan bahwa sebanyak 34 partai politik telah mengajukan calon presiden hingga batas waktu pendaftaran, pada Selasa (23/12/2025) pukul 23.59 waktu setempat. Jumlah ini hampir dua kali lipat dibandingkan 18 calon presiden pada pemilu 2021.

Selain calon presiden, proses pendaftaran juga mencakup daftar calon anggota Kongres yang terdiri atas 130 deputi dan 60 senator, serta lima wakil untuk Parlemen Andean. Warga Peru diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan terhadap calon yang dianggap tidak memenuhi persyaratan hukum sebelum daftar akhir dipublikasikan.

2. Keiko Fujimori kembali maju dalam pemilu presiden Peru 2026

Calon Presiden Peru, Keiko Fujimori. (Twitter.com/KeikoFujimori)
Calon Presiden Peru, Keiko Fujimori. (Twitter.com/KeikoFujimori)

Beberapa tokoh politik ternama telah masuk dalam daftar calon presiden Peru 2026, termasuk Keiko Fujimori dari partai Fuerza Popular. Putri mantan presiden Alberto Fujimori itu mencalonkan diri untuk keempat kalinya setelah sebelumnya kalah pada pemilu 2011, 2016, dan 2021. Dalam pemilu terakhir, ia kalah di putaran kedua dari Pedro Castillo, yang kemudian digulingkan dan ditangkap pada 2022.

“Saya ingin mengumumkan keputusan saya untuk mencalonkan diri sebagai presiden republik,” ujar Keiko Fujimori, dilansir The Straits Times.

Selain Fujimori, beberapa nama lain yang turut mencalonkan diri dalam Pemilu Presiden Peru 2026 antara lain Rafael López Aliaga, mantan wali kota Lima dari kubu sayap kanan yang dijuluki “Porky”; Vladimir Cerrón, pemimpin partai Peru Libre yang saat ini berstatus buronan; komedian Carlos Álvarez; mantan penjaga gawang tim nasional George Forsyth; serta Mario Vizcarra, saudara mantan presiden Martín Vizcarra yang kini tengah menjalani hukuman penjara.

Hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan belum ada calon yang unggul secara signifikan, dengan 48 persen responden mengaku belum menentukan pilihan.

3. Peru hadapi pemilu di tengah krisis politik dan kepercayaan publik yang menurun

ilustrasi bendera Peru (unsplash.com/@jthorson2)
ilustrasi bendera Peru (unsplash.com/@jthorson2)

Peru tengah mengalami gejolak politik yang berkepanjangan, dengan enam presiden terakhir gagal menyelesaikan masa jabatan mereka. Presiden terbaru, Dina Boluarte, digulingkan pada Oktober 2025 akibat kasus korupsi dan krisis keamanan nasional. Sebelumnya, mantan presiden Ollanta Humala (2011–2016) juga dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada tahun ini karena kasus pencucian uang.

Situasi tersebut memperlihatkan tingkat ketidakpercayaan publik yang tinggi terhadap elite politik tradisional. Kondisi itu turut mendorong munculnya sejumlah calon presiden non-tradisional dalam Pemilu 2026. Karena tidak ada kandidat yang diperkirakan meraih kemenangan mutlak, putaran kedua diperkirakan akan digelar pada 7 Juni 2026.

Analis menilai pemilu mendatang akan berlangsung ketat di tengah krisis keamanan dan kebuntuan politik. Roberto Burneo menegaskan bahwa proses verifikasi terhadap para calon akan dilakukan secara ketat demi menjamin integritas penyelenggaraan pemilu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Aljazair Desak Prancis Minta Maaf atas Penjajahan

27 Des 2025, 11:09 WIBNews