Anas: Politik 2024, Saya Ada di Depan, Tengah dan Belakang Teman-Teman

Bandung, IDN Times - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang juga terpidana kasus korupsi proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor 2010-2012, terlihat ceria dan serius saat berdiskusi dengan teman dan sahabat-sahabatnya yang berkunjung di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Anas yang memakai kemeja putih lengan panjang dan celana jins, beberapa kali terlihat memberikan arahan ketika membahas agenda setelah ia keluar dari Lapas Sukamiskin, Selasa (11/4/2023).
Setelah berdiskusi dengan teman-temannya, Anas kemudian menyapa tim IDN Times yang juga berada di ruang aula Lapas Sukamiskin. Anas terlihat membawa draf pidato politik yang akan disampaikan di hadapan pendukungnya selepas dari lapas.
Semula Anas sempat dikabarkan akan menerima Cuti Menjelang Bebas (CMB) pada Senin, 10 April 2023, namun setelah dikonfirmasi ke pihak Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Anas baru akan keluar lapas pada hari ini.
“Saya tunduk dan patuh,” ucap Anas kepada IDN Times saat dimintai komentarnya soal konfirmasi pembebasan dirinya dari Lapas Sukamiskin.
1. Anas akan pulang ke Blitar setelah bertemu teman dan sahabat

Saat berbincang santai dengan IDN Times, Anas menceritakan dirinya telah menjalani seluruh masa hukumannya. Seperti diketahui, sesuai putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung (MA) pada 30 September 2020, terpidana Anas Urbaningrum divonis 8 tahun penjara dan tambahan hukuman 2 tahun karena tidak membayar uang pengganti kerugian kepada negara sebanyak Rp57.592.330.580 (Rp57,5 miliar) dan 5.261.070 dolar AS.
“Setelah keluar dari lapas, saya akan bertemu teman-teman lalu buka puasa dan tarawih bersama. Kemudian ke Blitar,” kata pria berusia 53 tahun ini secara eksklusif kepada IDN Times.
Selama berbincang dengan IDN Times, wajah Anas selalu terlihat ceria. Rencananya Anas akan keluar lapas pukul 14.00 WIB, dan saat keluar dari lapas, Anas akan didampingi istri dan anak-anaknya.
2. Soal politik nasional, Anas akan 'matrikulasi' dulu

Di tengah persiapan jelang keluar dari lapas, Anas Urbaningrum yang juga mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini dengan sabar melayani satu per satu permintaan foto bersama dari teman-teman yang menemuinya di dalam lapas.
Menurut Anas, setelah menerima surat cuti menjelang bebas dan keluar dari lapas, ia akan banyak mendengar dan mengkonfirmasi kabar terkait politik di Tanah Air yang terjadi saat ini, terutama jelang Pemilu 2024.
“Ibarat mahasiswa baru, Saya harus materikulasi dulu sebelum mengikuti politik mas,” ujar Anas.
Anas menyebut dirinya akan bertanya kepada senior dan sahabat-sahabatnya terkait isu-isu politik.
“Nanti Saya akan berada di depan, tengah dan belakang teman-teman dalam berpolitik,” tegas Anas, yang disebut akan mendapatkan posisi khusus di Partai Kebangkitan Nasional (PKN) pimpinan I Gede Pasek Suardika.
Seperti diketahui, dalam putusan peninjauan kembali, Mahkamah Agung (MA) juga menjatuhkan pidana tambahan yakni pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan publik selama 5 tahun, setelah selesai menjalanai masa pidana pokok.
3. PKN akan siapkan posisi khusus bagi Anas

Lebih lanjut Anas Urbaningrum juga menyampaikan dirinya akan kembali aktif di politik. Dia mengucapkan terima kasih kepada Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang akan memberikan posisi setelah keluar dari lapas.
“Ya, Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang terus mensupport kembali ke politik,” tegas Anas menutup perbincangan.
Sebelumnya, saat menjadi narasumber talkshow GenZ Memilih bersama IDN Times, Rabu (1/3/2023), Ketua Umum PKN I Gede Pasek Suardika mengatakan PKN akan menjadi wadah bagi Anas untuk masuk kembali ke kancah politik. Anas Urbaningrum akan diberikan posisi khusus di partai dan akan menjadi ikon perlawanan terhadap kriminalisasi oleh elite politik.
“Jadi kami berharap, beliau bisa menjadi contoh perlawanan menghadapi kriminaliasi sehingga sehingga menginspirasi banyak WNI yang korban kriminalisasi bersatu pada agar jangan ada kekuasaan pusat memperlakukan warga negara seperti itu,” ujar Gede Pasek.
Penasaran dengan isu-isu pemilu dan gonjang ganjing capres cawapres Pilpres 2024? Baca selengkapnya di sini.