Anggota DPR Targetkan Segel Sanksi 18 KSO di Puncak Dicabut Minggu Depan

- Puncak adalah anugerah "udara segar" yang jadi sumber rezeki warga
- Dinamika sanksi menyoal masalah kemanusiaan
Bogor, IDN Times - Anggota DPR RI, Mulyadi, mengatakan, proses pencabutan segel sanksi administratif lingkungan yang sempat menghentikan aktivitas 18 perusahaan Kerja Sama Operasi (KSO) di kawasan Puncak, Bogor, termasuk Eiger ditargetkan bisa dilakukan minggu depan.
Menurut Mulyadi, ada titik temu antara penegakan hukum untuk menjaga alam dan kebutuhan kemanusiaan masyarakat yang mencari nafkah dalam masalah ini. Dia pun memberikan sinyal kuat bahwa masalah administrasi sanksi lingkungan 18 KSO Puncak akan segera tuntas. Pencabutan segel diharapkan dapat segera terlaksana dalam waktu dekat.
"Saya sudah mendengar penjelasan bahwa tinggal masalah administrasi untuk kemudian segel-segelnya akan dicabut, mudah-mudahan minggu depan. Sudah dicabut minggu depan hari Selasa," ujar Mulyadi usai penanaman pohon bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Bupati Bogor Rudy Susmanto di kawasan Puncak Bogor, Selasa (28/10/2025).
1. Puncak adalah sumber rezeki warga

Mulyadi mengatakan, keindahan alam Bogor Selatan adalah anugerah terbesar yang dimiliki wilayah tersebut sehingga mengundang investor dan menjadi sumber mata pencaharian utama masyarakat.
"Kalau Papua di anugerahi emas, Sulawesi nikel, Kalimantan batu bara dan seterusnya, nah Bogor Selatan dianugerahi keindahan alam dan udara yang segar. Bogor, khususnya Bogor Selatan dianugerahi Tuhan YME sebagai jalan atau sebab mencari rejekinya melalui keindahan alam dan udara yang segar," kata dia.
2. Dinamika sanksi menyoal masalah kemanusiaan

Mulyadi mengapresiasi upaya semua pihak yang akhirnya menemukan titik temu mengatasi permasalahan tersebut. Dia pun secara khusus menyoroti sisi kemanusiaan dari kasus sanksi lingkungan, yaitu membuat masyarakat kehilangan mata pencaharian.
"Saya lihat sendiri pada saat reses, 'Pak, kami lapar, Pak perut kami siapa yang ngurus?' Video-video yang dikirim ke Presiden, 'Pak Presiden jangan bunuh mata pencaharian kami.' Ini masalah kemanusiaan. Tapi beliau (Menteri LH) juga menjalankan tugas, maka hari ini alhamdulillah sudah ada titik temu," kata Mulyadi.
3. Usulan 'Hari Puncak Hijau' dan komitmen pengusaha jaga alam

Meskipun mengapresiasi pengusaha yang mau berinvestasi karena efek positifnya bagi industri kuliner, petani, dan UMKM, tetapi Mulyadi meminta komitmen mutlak dari mereka. Dia mengusulkan hari pencabutan segel dijadikan momen pengingat.
"Sekali lagi, pengusaha komit menjaga alam kami gitu. Di samping mengapresiasi, kami juga meminta pengusaha untuk komit menjaga alam. Kalau boleh sebagai pengingat peristiwa ini, jadikan saja hari pencabutan segel sebagai hari Puncak Hijau dan Bumi Lestari sebagai pengingat bahwa ini harus dijaga," kata dia.
















