Anggota DPRD: Subsidi Transjakarta Dipangkas, Tarif Naik Tahun Depan?

- Jakarta memangkas subsidi Transjakarta sebesar Rp2,1 triliun
- Dana subsidi dialihkan ke program sosial dan pemberdayaan masyarakat
- Taufik menegaskan tarif Transjakarta belum naik tahun ini, namun peluang kenaikan tetap terbuka
Jakarta, IDN Times – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI memangkas anggaran subsidi untuk transportasi umum, termasuk Transjakarta, dalam pembahasan Rancangan APBD (RAPBD) 2026.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Taufik Zoelkifli, mengatakan pemangkasan dilakukan sebagai konsekuensi dari berkurangnya pendapatan daerah akibat turunnya Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat.
"Dalam pembahasan RAPBD 2026 memang ada penyesuaian karena DBH dari pusat dikurangkan Rp15 triliun. Padahal sebelumnya sudah kita hitung ada Rp15 triliun, tapi kemudian tidak ada. Jadi dilakukan penyesuaian berdasarkan kertas kerja dari TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah),” ujar Taufik dalam Balkoters Talk di Balai Kota, Selasa (4/11/2025).
1. Total PSO transportasi umum Rp6 triliun

Ia menjelaskan, total subsidi atau Public Service Obligation (PSO) untuk sektor transportasi awalnya mencapai Rp6 triliun untuk Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta. Dari jumlah itu, Transjakarta menerima porsi terbesar sebesar Rp3,9 triliun.
“Total PSO awalnya kan Rp6 triliun. Kalau yang Transjakarta Rp3,9 triliun. Kemudian subsidi berkurang karena memang harus membiayai yang lain,” jelas Taufik.
2. Dana subsidi dialihkan ke program lain

Menurutnya, sebagian dana subsidi dialihkan untuk memperkuat program-program sosial dan pemberdayaan masyarakat.
“Kita potong untuk kegiatan yang lain, misalnya ketahanan pangan, kemudian kepada UMKM, dan lain-lain,” katanya.
3. Tarif Transjakarta akan naik

Meski subsidi menurun, Taufik menegaskan tarif Transjakarta belum akan naik tahun ini. Namun, ia tak menampik bahwa peluang kenaikan tarif tetap terbuka setelah hasil kajian kemampuan dan kemauan bayar masyarakat selesai.
“Jadi, memang ada pengurangan subsidi, kita geser-geser, tapi tarif Transjakarta belum naik. Nanti mungkin di tahun depan baru kita nunggu gubernur kapan saat yang tepat untuk menaikkan. Kalau kajiannya sudah lengkap, baru kita naikkan," jelasnya. kata Taufik.



















