Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Baswedan Singgung Kesetaraan Harga Air Jakarta dengan Papua

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Bayam, Rabu (12/10/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan singgung kesetaraan harga air di Jakarta dengan Papua. Kesetaraan harga kata dia, menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia sejahterakan rakyatnya.

Hal itu ia utarakan dalam rangka menyambut hari Sumpah Pemuda dalam acara gerakan #DemiIndonesia di Hotel Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022).

“Kita harus memiliki kesetaraan harga. Integrasi ekonomi. Bagaimana air yang ada di Jakarta harganya kurang lebih sama dengan air yang ada di pulau di seluruh Indonesia, baik Papua, baik di pulau kecil lainnya. Bagaimana ini bisa setara," kata Anies.

1. Menyamaratakan perekonomian harus kadi perhatian nasional

Momen Anies Baswedan bersama Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi di Kanto Kemendagri, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Anies menjelaskan, tantangan Indonesia ke depan adalah menyamaratakan perekonomian. Hal ini harus menjadi perhatian nasional bagaimana ketimpangan bisa diselesaikan.

“Kesetaraan kesempatan ada, integrasi dalam sesungguhnya dalam arti kesejahteraan itu muncul,” ujar dia.

2. Anies sebut sulit pertahankan kesatuan dalam ketimpangan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Bayam, Rabu (12/10/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menurutnya, akan menjadi sulit untuk mempersatukan sebuah bangsa dalam ketimpangan. Anies kembali menegaskan pentingnya persatuan ekonomi.

“Bagaimana kita bisa mempertahankan persatuan dalam ketimpangan. Untuk menjaga ini satu kesatuan di situ perlu persatuan ekonomi," imbuhnya.

3. Pesan Anies kepada pemuda untuk Indonesia

Anies Baswedan mendatangi rumah salah satu korban tewas akibat robohnga tembok MTsN 19, Jakarta (6/10/2022). (IDN Times/Trio Hamdani)

Keuntungan pemuda dan pemudi, khususnya mahasiswa, menurut Anies, adalah adalah memiliki hari besok yang lebih banyak dibanding kaum tua. Lalu membuka pandangan untuk berkiprah di tingkat internasional.

"Buat teman-teman jangan membayangkan ruang kiprahnya Indonesia, ruang kiprahnya harus bisa global. Jadi pasang itu peta global di kamar, lihat wilayah kancah pertarungan kancah itu melampaui batas teritorial Indonesia dengan bekal tadi. Jadi di tingkat individu, apalagi buat kita di pusat kegiatan pendidikan, perekonomian itu punya akses luar biasa pada sumber daya. Jadi harus bisa memanfaatkan untuk pengembangan ke depannya," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irfan Fathurohman
EditorIrfan Fathurohman
Follow Us