- Keperluan hidup pokok desa telah tersedia
- Ikatan adat yang berhubungan dengan perekonomian tidak berpengaruh lagi, sedangkan lembaga-lembaga ekonomi dianggap lebih modern. Lembaga ekonomi, sosial, dan kebudayaan sudah dapat menjaga kelangsungan hidupnya
- Biasanya terletak di sekitar ibu kota kecamatan, ibu kota kabupaten, atau ibu kota provinsi
- Alat-alat teknis sudah modern
- Mata pencaharian beraneka ragam; serta tingkat pendidikan dan keterampilan tinggi
- Hubungan dengan kota sekitarnya berjalan lancar, serta kondisi perhubungan, produksi, pemasaran, dan kegiatan sosial sudah baik.
Apa Itu Desa Swasembada? Ini Bedanya dengan Desa Swadaya dan Swakarya

- Desa swasembada merupakan tingkat tertinggi dalam klasifikasi desa di Indonesia
- Ciri-ciri desa swasembada antara lain keberagaman mata pencaharian, modernisasi alat teknis, dan hubungan yang baik dengan kota sekitarnya
- Konsep desa swasembada sejalan dengan semangat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Jakarta, IDN Times - Desa merupakan satuan terkecil dalam sistem pemerintahan Indonesia yang menjadi tempat berlangsungnya kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Setiap desa memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda, sehingga tingkat perkembangannya pun beragam mulai dari desa swadaya, swakarya, hingga swasembada.
Dari ketiga klasifikasi tersebut, desa swasembada menempati posisi tertinggi. Desa swasembada merupakan desa yang warganya telah mampu mengelola serta mengoptimalkan sumber daya alam dan potensi yang dimiliki secara mandiri.
1. Tingkat tertinggi dalam klasifikasi desa

Dikutip dari buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia karya Bambang Utoyo, desa swasembada sering disebut desa berkembang yang merupakan fase tertinggi dari proses perkembangan desa di Indonesia. Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam, dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional.
Masyarakatnya juga berperan aktif dalam kegiatan sosial dan pembangunan, menunjukkan tingkat kesadaran dan kemandirian yang tinggi.
2. Ciri-ciri desa swasembada

Dilansir Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara berjudul Menciptakan Desa Swasembada di Era Milenial karya Saniyatul Rohmah, disebutkan desa swasembada memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
3. Sejalan dengan semangat undang-undang desa

Konsep desa swasembada ini sejalan dengan semangat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang menekankan kemandirian, partisipasi, dan pemberdayaan masyarakat desa.
UU Desa memberikan ruang bagi desa untuk mengatur urusannya sendiri, mengelola potensi lokal, dan melaksanakan pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat prinsip yang menjadi inti dari desa swasembada.
Contoh desa swasembada yaitu Desa Suku Baduy dan Desa Suku Anak Jambi.
FAQ seputar Desa Swasembada
Apa contoh sektor yang menunjukkan desa sudah Swasembada? | Contohnya sektor pertanian yang modern, UMKM desa yang berkembang pesat, layanan kesehatan yang memadai, akses pendidikan mudah, serta sistem pemerintahan desa yang transparan dan efektif. |
Apa saja indikator penentu sebuah desa tergolong Swasembada? | Indikatornya antara lain tingkat pendapatan masyarakat tinggi, adanya diversifikasi ekonomi, sarana prasarana lengkap, tingkat partisipasi warga tinggi, serta pemerintahan desa yang mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program pembangunan secara mandiri. |
Apa manfaat Desa Swasembada bagi masyarakat? | Manfaatnya berupa meningkatnya kesejahteraan, kemudahan akses layanan publik, kemandirian ekonomi, peluang kerja lebih luas, serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. |

















