Uang DP KPR Diturunkan, Tapi Hanya untuk Rumah Kedua 

Bersamaan dengan penurunan suku bunga BI

Jakarta, IDN Times -Bank Indonesia melonggarkan uang muka (Down Payment/DP) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) untuk rumah kedua, menjadi 10-15 persen dari sebelumnya 20 persen. Kebijakan ini berlaku efektif pada 2 Desember 2019 mendatang.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyebut, kebijakan ini akan menambah permintaan sektor properti karena calon pembeli bisa membeli properti dengan DP yang lebih rendah.

"Yang jelas diharapkan demand-nya naik," kata Juda di Gedung Bank Indonesia, Jumat (20/9).

Baca Juga: BNI Syariah Palembang Beri Solusi Angsuran Tetap KPR untuk Konsumen

1. Pelonggaran DP hanya untuk rumah kedua

Uang DP KPR Diturunkan, Tapi Hanya untuk Rumah Kedua IDN Times / Auriga Agustina

Namun, ia menegaskan, pelonggaran DP ini hanya berlaku untuk pembelian rumah kedua.

"Kalau kepemilikan rumah pertama tidak diatur. Bank terserah mau LTV (Loan Yo Value)- nya berapa. Artinya, uang muka terserah bank, nasabah harus menyediakan berapa," ujar Juda.

2. LTV akan disesuaikan dengan tipe properti

Uang DP KPR Diturunkan, Tapi Hanya untuk Rumah Kedua IDN Times / Auriga Agustina

Untuk besaran LTV properti, akan disesuaikan dengan tipe dari properti yang akan dibeli. Pembeli dapat memilih properti mulai dari rumah tipe 21-70 hingga ruko dengan uang muka pada rentang 10-15 persen.

"Ada jenis propertinya , rumah tapak, rumah susun, ada ruko," tuturnya.

3. Relaksasi DP rumah bersamaan dengan penurunan suku bunga BI

Uang DP KPR Diturunkan, Tapi Hanya untuk Rumah Kedua IDN Times / Auriga Agustina

Ia berharap, kebijakan ini akan lebih efektif dibandingkan kebijakan serupa pada tahun lalu. Pasalnya, relaksasi DP rumah dilakukan bersamaan dengan penurunan suku bunga yang telah dilakukan Bank Indonesia sebelumnya. Ditambah lagi pada 2019, BI telah memangkas suku bunga hingga tiga kali menjadi 5,25 persen.

"Kalau pendapatan lemah, uang muka tinggi tidak bisa (untuk membeli properti). Tapi kalau uang pendapatan sedikit turun tapi uang muka diperlonggar, sisi demand-nya akan naik, apalagi suku bunga turun," katanya.

Baca Juga: Prediksi Bank Indonesia, September akan Deflasi Sebesar 0,19 Persen!  

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya