Azan Maghrib Usai, Massa Kembali Lempari Aparat dengan Batu 

#MillennialBergerak #LawanArogansiDPR

Jakarta, IDN Times - Aksi demo kembali berlangsung hari ini, Senin (30/9). Bahkan, lalu lintas menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta Pusat sudah di blokade dan diberi pagar kawat berduri sejak Minggu (29/9) malam.

Aksi demo di kawasan DPR tepatnya di dekat Restoran Pulau Dua, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat sempat ricuh terhitung sejak pukul 16.30 WIB. Situasi sempat kondusif hingga azan Magrib. Namun, situasi kembali pecah usai azan.

Mendengar adanya tembakkan gas air mata di arah Slipi, Jakarta Barat, massa terlihat terpancing. Lantas, mereka menyerang aparat dengan batu yang ada di Jalan Gatot Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Polisi yang sudah memberi imbauan tak kunjung didengarkan. Alhasil, polisi menembakkan beberapa kali tembakkan gas air mata ke arah massa. Masaa pun mundur dan hingga kini polisi terus berupaya mengamankan situasi.

"Tidak ada gunanya anda melakukan hal seperti ini. Jangan bangga adek-adek sekalian," ujar salah seorang polisi di atas mobil water canon.

"Tidak akan kami lakukan lagi penembakkan (gas air mata) jika anda menuruti petugas," katanya lagi.

Massa yang melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPR hari ini terdiri dari mahasiswa dari berbagai kampus di sejumlah daerah di Indonesia, menggelar serangkaian aksi menolak revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).

Aksi itu dilaksanakan sejak Kamis (19/9) lalu, hingga puncaknya Selasa (24/9) di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat. Aksi juga berlangsung di beberapa wilayah seperti Sumatera Utara (Sumut), Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan sebagainya.

Sementara itu, di bagian lain sekitar DPR seperti sekitar Stasiun Palmerah hingga flyover Slipi, massa aksi bercampur dengan pelajar dan warga sekitar.

Ikuti terus perkembangan terkini seputar aksi demo hari ini hanya di IDN Times.

Baca Juga: Demo DPR Ricuh, KRL Tak lewati Stasiun Tanah Abang dan Palmerah

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya