Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Basarnas Klaim Tak Ada Lagi Daerah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra

Petugas kepolisian bersama warga sedang melakukan proses evakuasi di bangunan yang runtuh akibat banjir bandang di Palembayan, Kabupaten Agam, Senin (1/12/2025)
Petugas kepolisian bersama warga sedang melakukan proses evakuasi di bangunan yang runtuh akibat banjir bandang di Palembayan, Kabupaten Agam, Senin (1/12/2025). (IDN Times/Halbert Caniago)
Intinya sih...
  • Basarnas klaim tidak ada lagi daerah terisolasi pasca banjir bandang di Sumatra.
  • Basarnas tetap mencari orang hilang meskipun daerah terisolasi belum bisa dijangkau oleh Tim SAR gabungan.
  • Menurut Kepala Basarnas Mohammad Syafii, wilayah yang terisolasi hanya tidak terjangkau jalur darat namun masih bisa dijangkau via udara atau laut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengungkapkan, sudah tidak ada lagi wilayah terisolasi paska banjir bandang di beberapa daerah Sumatra.

Hal itu disampaikan Kepala Basarnas Mohammad Syafii di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta ketika ditanya kabar wilayah Tamiang, Singkil di Aceh, yang masih terisolasi.

“Daerah terisolasi sebenarnya, saat ini sudah terbuka, kalau misalkan ada berarti kan ada laporan, saat ini sudah tidak ada laporan tentang itu,” kata Syafii, Selasa (2/11/2025).

Syafii mengatakan, Basarnas tetap memaksa masuk ke daerah-daerah terisolasi untuk mencari orang hilang. Daerah yang terisolasi tidak ada sarana perhubungan, sehingga Tim SAR gabungan belum masuk ke daerah itu.

"Jadi, terkait dengan kemarin ada beberapa daerah yang terisolasi. Jadi bukan karena kita tidak masuk ke sana, tapi daerah yang terisolasi ini mereka tidak memiliki sarana perhubungan untuk menginformasikan, sehingga Tim SAR gabungan belum masuk ke daerah itu. Sehingga ada penambahan jumlah korban yang akan kita cari,” kata Syafii.

Dia mengatakan, bagi Basarnas tidak ada wilayah terisolasi melainkan hanya tidak terjangkau jalur darat. Hal ini pun masih bisa dijangkau via udara atau laut.

“Tapi bagi Badan SAR Nasional, tidak ada kata-kata daerah terisolasi, karena kita bisa menjangkau entah itu dengan pesawat maupun kita dengan sarana laut. Yang terputus adalah transportasi darat, biasanya seperti itu daerah terisolasi,” kata dia.

Bencana banjir dan longsor di Sumatra mulai terjadi pada 25 November 2025 setelah hujan deras turun tanpa henti. Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution kemudian menetapkan status darurat pada 27 November 2025.

Share
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Basarnas Klaim Tak Ada Lagi Daerah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra

02 Des 2025, 16:02 WIBNews