Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Begini Cara BMKG Cegah Cuaca Ekstrem Saat Tahun Baru 2023

Ilustrasi prediksi cuaca BMKG (IDN Times/bmkg.go.id)
Ilustrasi prediksi cuaca BMKG (IDN Times/bmkg.go.id)

Jakarta, IDN Times — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadinya hujan intensitas tinggi berpotensi menjadi esktrem dalam kurun waktu 25 Desember-1 Januari 2023. Pada awal 2023, BMKG juga melihat potensi terjadinya hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan telah melakukan modifikasi cuaca untuk mencegah hujan ekstrem terjadi di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat pada momen Tahun Baru 2023.

“Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan guna mencegah cuaca ekstrem dan tingginya intensitas hujan di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat berhasil,” kata Dwikorita dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/12/2022).

1. Operasi TMC berkolaborasi dengan BRIN

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Dwikorita menjelaskan operasi TMC merupakan hasil kolaborasi BMKG bersama BRIN, BNPB, TNI Angkatan Udara, Pemprov DKI dan Jabar, serta Kementerian Perhubungan.

Operasi TMC tersebut mulai dilakukan sejak 29 Desember 2022 menggunakan sedikitnya 30 ton NaCl atau garam disemai dengan dua pesawat yaitu Pesawat Cassa 212 dan CN 295 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.

"Alhamdulillah, operasi TMC yang digelar untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat berjalan sesuai rencana dan bisa dikatakan berhasil, sehingga tidak terjadi hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek pada tgl 30 Desember yang lalu, karena berhasil dikurangi intensitasnya," ungkap Dwikorita.

2. Menggunakan puluhan ton garam

Ilustrasi cuaca ekstrem ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Ilustrasi cuaca ekstrem ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Dwikorita mengatakan, puluhan ton garam ditabur di langit wilayah Perairan Selat Sunda, berdekatan dengan Gunung Krakatau dengan ketinggian 10.000 kaki.

Awan-awan yang membawa hujan, kata Dwikorita, ‘dicegat’ agar tidak turun di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

"Garam-garam disebar dengan teknik penyebaran yang dilakukan secara manual pada koordinat yang telah ditentukan. Dengan begitu, hujan diturunkan di wilayah laut sehingga tidak sempat masuk daratan," imbuhnya.

3. Potensi cuaca ekstrem 1 Januari 2023

ilustrasi musim hujan (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
ilustrasi musim hujan (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sejak 21 Desember BMKG merilis adanya potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam sepekan hingga tanggal 1 Januari 2023 di wilayah Jabodetabek.

Selain Jabodetabek, daerah yang perlu diwaspadai terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat adalah Banten bagian barat dan selatan, Jawa Barat bagian tengah dan utara, Jawa Tengah bagian utara, Jawa Timur bagian utara, Bali, NTB, dan NTT.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us