Belum Tentukan Capres, Demokrat Masih Butuh Waktu Pikir-pikir

Jakarta, IDN Times - Menjelang pendaftaran Pilpres 2019, Partai Demokrat masih belum menentukan sikap politiknya. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan bahwa saat ini partainya masih memilih tiga opsi.
Opsi pertama merapat ke Jokowi, opsi kedua merapat ke Prabowo, dan opsi ketiga membuat poros baru.
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Agus Hermanto juga mengatakan bahwa Demokrat masih perlu mempertimbangkan pilihan terbaik, dan masih memiliki waktu yang strategis untuk memilih.
1. Demokrat anggap masih miliki waktu strategis

Agus mengatakan, Demokrat masih memiliki waktu yang strategis untuk mempertimbangkan ketiga opsi tersebut. Sebelum memasuki masa pendaftaran, menurut dia, Demokrat masih memiliki jangka waktu yang cukup untuk memutuskan.
"Dan waktunya yang kami siapkan itu semoga memberikan jawaban yang prudent, yang pasti, yang betul-betul memberikan hal yang terbaik bagi bangsa dan negara, tentunya bagi Partai Demokrat itu sendiri," kata Agus di Gedung DPR RI, Senin (16/7).
2. Demokrat perlu waktu agar mendapatkan hasil yang bijaksana

Ketika ditanya apakah Demokrat tidak takut tertinggal kereta karena belum menentukan sikap, Agus menjawab bahwa istilah ketinggalan tidak pernah ada. Ia menjelaskan, karena secara prinsip belum ada partai politik yang betul-betul memutuskan mengusung capres dan cawapresnya kepada KPU. Sehingga, belum diputuskan mengikat.
"Sehingga secara hal yang disampaikan baru setingkat pemberitahuan, yang disampaikan kepada masyarakat dan media. Tapi secara administrasi, secara peraturan perundang-undangan, belum juga partai politik satupun yang melakukan pencalonan presiden maupun wakil presiden," ujar Agus.
Oleh karena itu, tambah dia, Partai Demokrat memerlukan waktu seefektif mungkin untuk membuat keputusan yang bijak dan ideal dalam menentukan pilihannya.
3. Demokrat masih membangun komunikasi dengan semua pihak

Sebelumnya, SBY menyampaikan, selama ini Partai Demokrat tengah melakukan komunikasi bersama capres-capres potensial. Tidak hanya itu, Demokrat juga melakukan komunikasi dengan partai-partai politik yang memungkinkan untuk bisa berkoalisi.
"Sebagai contoh komunikasi antara Partau Demokrat dengan Jokowi ditandai dengan komunikasi saya dengan Jokowi terjalin. Beberapa kali saya bertemu dengan Jokowi," kata SBY dalam video yang diterima oleh IDN Times, Kamis (12/7).
Kemudian, SBY juga menyampaikan komunikasi yang dilakukan Demokrat bersama Prabowo satu bulan terakhir ini.
"Kemudian satu bulan terkahir ini komunikasi politik Partai Demokrat dengan Prabowo, dengan capres potensial juga kami lakukan meskipun saya belum bertemu langsung dengan Pak Prabowo," lanjutnya.
Tambah SBY, Demokrat juga membangun komunikasi politik bersama dengan sejumlah partai politik yang memungkinkan bisa membuka poros ketiga dalam Pilpres 2019.