Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Besok Unjuk Rasa, Ribuan Ojol Akan Matikan Aplikasi Tak Terima Orderan

Suasana demo driver ojol tuntut THR di depan Gedung Kemnaker Jakarta pada Senin (17/2/2025). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Suasana demo driver ojol tuntut THR di depan Gedung Kemnaker Jakarta pada Senin (17/2/2025). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • Asosiasi pengemudi ojek online Garda Indonesia akan melakukan aksi unjuk rasa terkait tarif dan dugaan pelanggaran regulasi oleh aplikator.
  • Demo gabungan dari 25.000 pengendara roda dua dan roda empat akan mematikan aplikasi ojol selama satu hari di berbagai kota di Indonesia.
  • Pihak asosiasi memperjuangkan hak dan keadilan serta meminta tindakan tegas dari pemerintah terhadap pelanggaran regulasi aplikator.

Jakarta, IDN Times - Pada Selasa, 20 Mei 2025 asosiasi pengemudi ojek online (ojol) yakni Garda Indonesia akan menggelar aksi unjuk rasa terkait tarif masif gabungan dan dugaan pelanggaran regulasi oleh aplikator. Dengan adanya aksi ini, maka mereka akan mematikan aplikasi ojol dan tidak menerima orderan baik penumpang hingga barang.

"Akan dilakukannya pelumpuhan pemesanan penumpang, pemesanan makanan dan pengiriman barang melalui aplikasi secara massal dengan cara mematikan aplikasi pada hari Selasa, 20 Mei 2025 mulai jam 00.00 sampai dengan jam 23.59 WIB," kata Ketua Umum Raden Igun Wicaksono dalam keterangannya, Senin (19/5/2025).

1. Diperkirakan ada 25.000 driver ojol di berbagai daerah

Komunitas ojek online (ojol) merespons isu akuisisi Grab atas GoTo dengan penolakan. (dok. POROS)
Komunitas ojek online (ojol) merespons isu akuisisi Grab atas GoTo dengan penolakan. (dok. POROS)

Demo ojol ini adalah gabungan dari pengendara roda dua dan roda empat. Diperkirakan ada 25.000 massa yang bergabung dari berbagai kota di Indonesia yakni Jabodetabek, Jawa hingga sebagian Sumatra.

Raden mengimbau masyarakat luas di Jakarta dan hampir seluruh Indonesia agar sementara dalam satu hari saja untuk tak melakukan pemesanan layanan ojol baik motor atau mobil.

"Sebagai upaya untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan bersama,"  kata dia.

2. Demo besok disebut jadi puncak kekecewaan

Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai komunitas yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) melakukan aksi mendesak pemerintah agar tidak mempolitisasi keberadaan mitra pengemudi. (dok. KON)
Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai komunitas yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) melakukan aksi mendesak pemerintah agar tidak mempolitisasi keberadaan mitra pengemudi. (dok. KON)

Raden mengatakan pihaknya sedang memperjuangkan hak dan keadilan atas tidak ada ketegasan dari pihak regulator. Mereka juga mengungkapkan pemerintah dianggap mendiamkan terjadinya pelanggaran regulasi secara berlarut-larut sejak 2022 hingga saat ini.

"Maka Selasa 20 Mei 2025 adalah puncak kekecewaan rekan-rekan pengemudi online," kata dia.

3. Tuntutan untuk Aksi 20 Mei 2025

Koalisi Ojol Nasional (KON) melakukan aksi demonstrasi di depan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada 8 Mei 2025. (Dok. IDN Times)
Koalisi Ojol Nasional (KON) melakukan aksi demonstrasi di depan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada 8 Mei 2025. (Dok. IDN Times)

Demo ojol akan dilakukan mulai pukul 13.00 WIB hingga tuntutan diterima. Presiden dan Menhub diminta menindak tegas aplikator yang melanggar regulasi. DPR Komisi V disarankan gelar RDP gabungan. Usulan lain potongan aplikasi maksimal 10 persen, revisi tarif penumpang yakni hapus fitur Sistem Aceng (di Gojek) dan Slot (di Grab), serta penetapan tarif layanan makanan dan kirim barang bersama asosiasi dan YLKI.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Dwifantya Aquina
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us