BKKBN Bahas Sertifikasi Daycare: Pakai Standar Tamasya

Jakarta, IDN Times - Ada lima program quick wins yang menjadi fokus Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN).
Salah satunya adalah Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), yang merupakan program sertifikasi penitipan anak swasta atau yang biasa disebut daycare. Pemerintah menargetkan, ke depannya daycare di Indonesia harus memenuhi standar Tamasya.
“Salah satu output-nya adalah sertifikat yang sudah sesuai dengan standar Tamasya,” kata Mendikbudbangga/Kepala BKKBN, Wihaji dikutip dari keterangan resmi, Kamis (13/3/2025).
1. Daycare harus dikelola ahlinya

Wihaji mengatakan, daycare alias tempat pengasuhan perlu memenuhi standarisasi, dan dikelola oleh para ahli.
Dengan program Tamasya, dia mengatakan pemerintah membantu para bapak dan ibu untuk tetap berkarya sebagai optimalisasi bonus demografi.
2. Lansia didorong berwirausaha

Selain Tamasya, quick wins lainnya adalah Lansia Berdaya. Wihaji mengarahkan agar sekolah lansia yang sudah dibentuk diperkuat.
Dari sekolah lansia, targetnya para lansia bisa berwirausaha, dan bisa mendapatkan kartu lansia untuk kemudahan dalam bekerjasama dengan korporat atau Kementerian/Lembaga lainnya.
3. Data anak stunting dihimpun di situs web

Ada tiga program quick wins lainnya, yakni Dashboard Genting yang dapat dilihat pada situs web https://peduligenting.kemendukbangga.go.id.
Situs tersebut tak hanya memuat data para orang tua asuh dan anak asuh stunting, namun juga para pengunjung bisa langsung mendaftarkan diri menjadi orang tua asuh.
Lalu, ada quick wins GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), yang diselenggarakan di kampung KB, serta melibatkan komunitas-komunitas ayah.
“Siapkan peraturannya, sehingga ketika penggunaan, pembiayaannya dan lain-lain sudah ada payung hukumnya,” ujar Wihaji.
Terakhir, Super Apps Keluarga Indonesia, yang dirancang untuk menjadi rujukan seluruh pertanyaan masyarakat terkait kependudukan dan pembangunan keluarga, serta memuat data yang lengkap.
“Apapun terkait AI (Artificial Intelegence) pertanyaan terkait Kependudukan dan Pembangunan Keluarga muncul kementerian kita itu targetnya. Hal berkaitan konseling yang kewenangan kementerian kita ada di super apps, serta memuat seluruh data dari Pusat Data dan Informasi Kemendukbangga/BKKBN,” tutur Wihaji.