Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BNPB: Tersangka Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Jadi 44 Orang

WhatsApp Image 2025-07-23 at 15.09.27_2552d6e9.jpg
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S. Sos., M.M., (kemeja dan rompi hijau) saat memberikan paparan pada Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Gedung Serindit, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Selasa (22/7/2025)
Intinya sih...
  • Karhutla di Riau bukan disebabkan kekeringan, tapi ulah manusia.
  • Sebanyak 44 orang ditetapkan sebagai tersangka karhutla Riau.
  • Operasi modifikasi cuaca (OMC) dan penambahan personel Satgas menjadi solusi pemadaman karhutla di beberapa wilayah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Suharyanto, mengatakan tersangka kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau sejak Januari hingga Juli 2025 bertambah menjadi 44 orang.

Hal ini disampaikan Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Gedung Serindit, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa, 22 Juli 2025.

"Ini bukan hanya dari alam, tapi ulah dari manusia. Titik api bukan dari kekeringan, tapi manusia yang bakar," ujarnya.

1. Karhutla dipastikan terjadi karena ulah manusia

WhatsApp Image 2025-07-23 at 15.09.29_e2686f8b.jpg
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S. Sos., M.M., (kemeja dan rompi hijau) saat melihat barang bukti dan tersangka pembakar hutan pada Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Gedung Serindit, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Selasa (22/7/2025)

Suharyanto mengaku sudah sering melihat kebakaran, sehingga yang disebabkan manusia lebih mudah diidentifikasi.

"Kami bertahun-tahun melihat kebakaran, terlihat betul ini perbuatan ulah manusia. Kita sepakat, ini jangan terus dibiarkan dan berkelanjutan," kata dia.

Selain itu, Suharyanto mengimbau masyarakat setempat agar segera melapor jika ada pihak yang membakar hutan untuk membuka lahan.

"Segera melapor ke TNI/Polri dan aparat desa, jika ada yang membuka lahan dengan membakar," kata dia.

2. Para penegak hukum telah menindak 44 tersangka

WhatsApp Image 2025-07-23 at 15.09.26_6c3781ff.jpg
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S. Sos., M.M., (kemeja dan rompi hijau) saat memberikan paparan pada Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Gedung Serindit, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Selasa (22/7/2025)

Satuan Tugas (satgas) Penegakan Hukum menyatakan hasil pemeriksaan tindak pidana karhutla terdiri dari 35 laporan, dan 44 telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah ada penegakan hukum yang berjalan, ada 44 orang tersangka. Semoga ini bisa menjadi efek jera bagi masyarakat dan menghentikan kegiatan membakar," ujar Suharyanto.

3. OMC dan penambahan personel sebagai solusi pemadaman karhutla

WhatsApp Image 2025-07-23 at 15.09.39_14156088.jpg
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S. Sos., M.M., (kemeja dan rompi hijau) saat meninjau pelaksanaan OMC di Lanud Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Selasa (22/7/2025)

Surhayanto menyebut selain menindak pelaku karhutla, BNPB bekerja sama dengan pihak terkait juga telah memulai operasi modifikasi cuaca (OMC) sejak Senin, 21 Juli 2025 untuk mengurangi kebakaran.

"Alhamdulillah masih ada pertumbuhan awan hujan, jadi kita manfaatkan. Dari mulai kemarin kita OMC, kemarin tiga ton bahan semainya, alhamdulillah datang hujan. Tadi pagi disemai dua ton, turun hujannya. Artinya penerbangan ini mendatangkan hujan," pungkasnya.

4. Daftar kabupate dan kota yang terdampak hasil semai

WhatsApp Image 2025-07-23 at 15.09.39_14156088.jpg
Proses operasi modifikasi cuaca yang dilakukan di wilayah Provinsi Riau pada 21 hingga 22 Juli 2025

Jenis lahan dari tanah gambut memungkinkan kebakaran sudah padam. Namun, OMC yang telah dilakukan menghasilkan hujan di beberapa wilayah.

"OMC ketika untuk memadamkan karhutla sangat efektif, karena area kebakaran yang luas dengan mendatangkan hujan akan cepat padam. Apalagi lahan gambut harus dibasahi terus," kata Surhayanto.

Berikut daftar kabupaten dan kota yang mengalami hujan setelah OMC dijalankan:

  • Kabupaten Kepulauan Meranti

  • Kabupaten Indragiri Hilir

  • Kabupaten Pelalawan

  • Kabupaten Kuantan Singingi

  • Kabupaten Bengkalis

  • Kota Dumai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us