BRIN Ungkap 3 Jurus Capres Gaet Suara Swing Voters Kalangan Buruh

02 Des 2023, 06:30 WIB

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi, membeberkan tiga cara agar calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) mendapat suara dari swing voters atau suara mengambang. Cara yang pertama, kata Rozi, adalah memperbaiki nasib buruh.

"Mulai dari upahnya, kemudian bagaimana mereka tinggal, sehingga mereka bisa memulai akses untuk kesehatan," ujar Rozi dalam diskusi politik elektabilitas capres-cawapres di kalangan buruh, di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

1. Buruh dilibatkan dalam digital marketing

Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Syafuan Rozi (IDN Times/Istimewa)

Kedua, Rozi melanjutkan, buruh juga harus dilibatkan dalam digital marketing. Dia mengatakan, buruh seharusnya ikut terlibat pada rantai pasok. Ketiga, buruh juga seharusnya diberi saham perusahaan secara berjangka, sehingga buruh ketika bekerja merasa memiliki perusahaan tersebut.

Dampaknya, menurut Rozi, buruh akan menjaga kinerjanya agar perusahaan terus maju. "Digital marketing, asuransi rumah, dan saham untuk pekerja, tiga hal itu saja membuat swing voters untuk memutuskan mereka memilih capres," kata dia.

2. PPP sebut buruh merupakan bagian penentu kemenangan pada Pilpres 2024

Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) merilis hasil surveinya yang dilakukan pada 22-27 November 2023 (IDN Times/Istimewa)

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Baidowi atau Awiek, menjamin pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperhatikan kondisi buruh. Menurutnya, buruh merupakan salah satu penentu suara kemenangan.

"Semua segmen kita garap, khusus segmen buruh itu kan memang segmented yang komunitas itu cukup memiliki dampak elektoral yang penting. Karena kita banyak juga penentu, artinya penentu kemenangan itu banyak tidak menutup kemungkinan dari kalangan buruh," kata Awiek.

3. Akui UMP di Jawa Tengah masih rendah dibanding Jakarta

Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) merilis hasil surveinya yang dilakukan pada 22-27 November 2023 (IDN Times/Istimewa)

Awiek mengakui upah minimum provinsi (UMP) Jawa Tengah ketika Ganjar menjadi gubernur masih rendah dibanding DKI Jakarta. Menurutnya, kebutuhan hidup di Jateng juga tidak setinggi di Jakarta.

"Perlu diingat justru banyak perusahaan merelokasi pabriknya ke kawasan Jawa Tengah. Kenapa? Karena Pak Ganjar itu sangat friendly terhadap iklim usaha, dan mengakomodir kepentingan, kebutuhan para buruh, para pekerja," kata Awiek.

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.