BSI Kucurkan 14 Juta Dolar AS untuk Pemberdayaan Masyarakat Banyuwangi

- BSI menggelontorkan USD 14 juta untuk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Banyuwangi.
- BSI berkomitmen beyond compliance dalam merawat lingkungan dengan rehabilitasi lahan dan ransplantasi terumbu karang.
- Komitmen BSI dalam menjaga reputasi perusahaan sebagai pendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan.
Banyuwangi, IDN Times - PT Bumi Suksesindo (BSI), sebuah anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), yang mengoperasikan Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur telah menggelontorkan dana sebesar 14 juta dolar AS selama 2018-2024 untuk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Senior Manager Technical Services BSI, Erik Barnas nengatakan, kegiatan yang didanai mencakup delapan pilar yang disalurkan di Kecamatan Pesanggaran, sebagai kawasan ring satu perusahaan.
Kegiatan itu berupa pembangunan jalan, normalisasi sungai, pembangunan klinik kesehatan, proyek air bersih (clean water), pemberian beasiswa (scholarship), hingga peresmian rumah pintar. BSI juga memperluas kegiatan PPM di Kabupaten Banyuwangi sebagai kawasan ring dua perusahaan.
"Dana PPM yang telah disalurkan sejak 2018 mencapai 14 juta USD. Kegiatan yang didanai mencakup delapan pilar," kata Erik dalam lokakarya media di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (9/11/2025).
1. Sebut BSI bukan hanya sekadar patuhi regulasi pemerintah

Erik mengatakan, BSI berkomitmen untuk merawat lingkungan di Banyuwangi sebagai bentuk kepeduliannya untuk bisnis yang berkelanjutan. Komitmen BSI, lanjut dia tidak hanya sekadar memenuhi regulasi pemerintah, tapi juga beyond compliance.
"Komitmen PT BSI tidak hanya sekadar memenuhi regulasi pemerintah tapi juga beyond, kita juga harus menjadi, memberikan kontribusi untuk masyarakat gitu," kata Erik.
Erik menambahkan, BSI telah merehabilitasi seluas 67,58 hektare lahan sejak tahun 2016. Dia mengatakan, rehabilitasi tidak harus menunggu proyek penambangan rampung. Selain itu, 16.16 hektare tanaman penutup ditanam di lahan reklamasi selama tahun 2024-Januari 2025.
Kemudian, sebanyak 9.980 benih diproduksi di pembibitan selama tahun 2024-Januari 2025.
"352 jenis flora dan 299 jenis fauna masih ditemukan di kawasan hutan operasi Tujuh Bukit, termasuk elang jawa yang endemik," kata dia.
2. Berkomitmen ikut serta menjaga lingkungan

BSI juga terlibat dalam ransplantasi terumbu karang sebanyak 2.500 karang di Grand Watudodol dalam rangka perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024. Selain itu, BSI ikut terlibat dalam penanaman 2.024 mangrove di Jatpapak dalam rangka perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.
Head of Corporate Communications PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), Tom Malik menjelaskan, keikutsertaan BSI dalam menumbuhkan kembali terumbu karang yang banyak rusak di Pantai Watudodol bentuk komitmen dalam merawat lingkungan.
"Kenapa BSI melakukan itu, sebenarnya menunjukan komitmen terhadap pengelolaan lingkungan keluar dari wilayah kerja kita sendiri. Itu kan bagian dari beyond compliance tadi. Kalau di dalam wilayah tambang sendiri pengelolaan lingkungan sesuai peraturan atau lebih baik dari peraturan itu sendiri," kata Tom saat ditemui di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
3. Menjaga reputasi perusahaan emiten yang profesional

Tom menekankan, transplantasi terumbu karang ini bentuk dari komitmen MDKA dan semua entitas perusahaan tambang dalam menjaga reputasi sebagai perusahaan yang mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan.
"Bagian dari reputasi karena terumbu karang tidak dilakukan di laut selatan itu tidak ada karangnya. Tapi yang kita lakukan di situ adalah monitoring dari biota laut di sana," kata Tom.
Kewajiban CSR perusahaan telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Dasar hukum Corporate Social Responsibility (CSR) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 47 tahun 2012 tentang TJSL.
Selain itu, Tom menekankan, aktivitas yang dilakukan BSI tidak berdampak banyak. Karena sebelum operasi dilkukan pihaknya juga melakukan base line dinbidang sosial dan lingkungan.
"Sebelum kita berangkat dj situ kondisinya seperti apa lalu di monitor apakah ada dampaknya. Jadi dengan itu juga sekalian memperbaiki kalau ada sesuatu," kata dia.


















