Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bumame Ternyata Belum Terdaftar di Ikatan Laboratorium Jakarta

Ilustrasi tes swab (IDN Times/Bumame Farmasi)
Ilustrasi tes swab (IDN Times/Bumame Farmasi)

Jakarta, IDN Times - Baru-baru ini viral di media sosial curhatan seorang pengguna jasa tes COVID-19 di Bumame yang mendapatkan hasil palsu. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata Bumame belum terdaftar di Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) Jakarta.

"Bumame belum tergabung menjadi anggota ILKI," ujar Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) DKI Jakarta Ampi Retnowardani saat dihubungi IDN Times, Jumat (4/2/2022).

1. Banyak laboratorium baru yang fokus pada COVID-19

ilustrasi drive thru PCR (IDN Times/Bumame Farmasi)
ilustrasi drive thru PCR (IDN Times/Bumame Farmasi)

Ampi mengatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan, saat ini ada sekitar 100 laboratorium klinik mandiri di DKI Jakarta yang berizin. Namun, hanya sekitar 40 laboratorium yang sudah memperbarui data.

"Keanggotàan ILKI tidak terbatas dari lab klinik mandiri, tapi juga di RS atau klinik, dan lainnya. Akhir-akhir ini memang cukup banyak lab baru yang fokus mengerjakan tes COVID-19," ujarnya.

2. Kewenangan pengawasan laboratorium ada di Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan

Ilustrasi laboratorium PCR (IDN Times/Bumame Farmasi)
Ilustrasi laboratorium PCR (IDN Times/Bumame Farmasi)

Ampi mengatakan, kewenangan pengawasan laboratorium ada di Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan. Namun, apabila laboratorium itu merupakan anggota ILKI, maka bisa melakukan penelusuran.

"Agar dapat membantu anggota memperbaiki diri dengan melakukan pembinaan atau bimbingan tentang bagaimana melakukan pemeriksaan lab dengan baik dan benar atau Good Laboratory Practice (GLP)," ujarnya.

3. Bumame minta maaf soal hasil tes PCR yang salah

IDN Times/istimewa
IDN Times/istimewa

Sebelumnya, video seorang wanita pengguna layanan jasa Bumame viral di media sosial. Perempuan itu protes lantaran mendapat hasil tes COVID-19 positif, padahal belum melakukan tes. Petugas Bumame yang terekam dalam video tersebut meminta maaf dan mengakui ada kesalahan.

Ramai jadi perbincangan di media sosial, Bumame Farmasi segera memberi klarifikasi. Lewat keterangan tertulis, Direkut Utama Bumame Farmasi, James Wihardja, mengakui adanya kesalahan dan meminta maaf.

"Kami menyadari kesalahan tersebut dan memang benar terjadi, karena adanya kesalahan administrasi dari staf di lapangan. Staf tersebut mengirimkan hasil Antigen dan PCR pelanggan lain yang mempunyai nama sama pada 2 Februari 2022," ujar James dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/2/2022).

James juga mengakui Bumama Farmasi sudah menindaklanjuti persoalan ini dan memberikan teguran keras kepada stafnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us

Latest in News

See More

Fakta-Fakta Menarik soal Sejarah Shutdown AS dari Masa ke Masa

02 Okt 2025, 23:45 WIBNews