Ketahanan Pangan Nasional, Lanud Adisutjipto Panen 2,5 Ton Jagung

- Lanud Adisutjipto memanen 2,5 ton jagung dari lahan ketahanan pangan seluas 3.500 meter persegi.
- Proses penanaman hingga panen berlangsung sekitar 100 hari dan menghasilkan produksi sesuai target.
- KSAU menyebut kemandirian pangan perlu diperkuat untuk daya tahan bangsa dalam menghadapi dinamika global.
Bali, IDN Times - Lanud Adisutjipto memanen 2,5 ton jagung jenis Pertiwi JP-3 dari lahan ketahanan pangan seluas 3.500 meter persegi.
Kepala Dinas Teritorial (Kadister) Lanud Adisutjipto, Letkol Pnb Sony Aji mengatakan, panen ini merupakan bentuk dukungan Lanud Adisutjipto terhadap program ketahanan pangan nasional.
1. Proses penanaman hingga panen berlangsung sekitar 100 hari

Sony menjelaskan, proses penanaman hingga panen berlangsung sekitar 100 hari dan menghasilkan produksi sesuai target. Panen ini merupakan bagian dari kontribusi Lanud Adisutjipto dalam mendukung program pemerintah.
“Panen jagung ini menjadi bentuk nyata kepedulian Lanud Adisutjipto dalam mewujudkan kemandirian pangan. Kami akan terus memanfaatkan lahan yang ada secara optimal agar memberi manfaat bagi satuan maupun masyarakat,” ujarnya.
2. Diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan kontribusi TNI AU

Sementara itu, Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Toto Ginanto mengapresiasi kerja keras personel. Ia berharap, hasil panen ini bisa meningkatkan produktivitas dan kontribusi TNI AU.
“Hasil panen ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan produktivitas sekaligus memperkuat kontribusi TNI AU dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” katanya.
3. KSAU: Kemandirian pangan perkuat daya tahan bangsa dalam hadapi dinamika global

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI M Tonny Harjono memimpin panen raya jagung di Lanud Sutan Sjahrir (SUT), Padang, Sumatera Barat, Selasa (24/9/2025).
Dalam kesempatan itu, KSAU menyebut, kemandirian pangan menjadi bagian krusial yang tidak hanya memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat, tetapi juga menjadi fondasi utama ketahanan nasional serta keberlangsungan bangsa di masa depan.
"Bagi Indonesia, kemandirian pangan akan memperkuat daya tahan bangsa dalam menghadapi dinamika global yang berdampak pada sektor ekonomi maupun pertahanan negara," tuturnya.