Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapal Perang Italia Mundur Kawal Global Sumud Flotilla? Ini Alasannya!

Kapal GSF.jpg
Armada Global Sumud Flotilla yang Menuju ke Gaza. (x.com/turkishcentury).
Intinya sih...
  • Kapal perang Italia mundur dari pengawalan Global Sumud Flotilla karena alasan keamanan dan menghindari konfrontasi langsung dengan Israel.
  • Tekanan diplomatik dan pertimbangan politik membuat Italia memilih menarik diri agar tidak merusak hubungan internasional maupun proses perdamaian.
  • Keselamatan peserta flotilla dianggap sebagai prioritas utama, sehingga Italia menekankan pentingnya menghindari risiko bentrokan militer.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Sebuah armada pro-Palestina yang menuju Gaza melaporkan adanya intimidasi dari kapal angkatan laut Israel yang mengganggu sistem komunikasi salah satu kapal utamanya. Armada Global Sumud (GSF), yang membawa sekitar 500 orang termasuk Aktivis Swedia Greta Thunberg dan mantan Wali Kota Barcelona Ada Colau, menyebut kapal Israel mendekati kapal mereka hanya dalam jarak beberapa meter. 

Italia dan Yunani kemudian menyerukan agar Israel menjamin keselamatan armada tersebut, namun kapal perang Italia yang semula ikut mengawal dilaporkan mundur dari misi tersebut. Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Palestina, mengecam langkah itu.

“Pemerintah Italia bersiap meninggalkan mereka, membiarkan Israel bebas melakukan pelanggaran lebih lanjut,” ujar aktivis Turki Metehan Sarı, dikutip dari The Guardian.

Berikut adalah alasan mundurnya kapal perang Italia.

1. Kekhawatiran keamanan dan risiko konfrontasi

Mundurnya kapal perang Italia diyakini terkait tingginya risiko konfrontasi dengan Israel di perairan Gaza. Pemerintah Italia berulang kali mengingatkan bahwa armada lebih baik menyalurkan bantuan kemanusiaan lewat pelabuhan Israel atau Siprus untuk menghindari bentrokan langsung. Italia menilai kehadiran kapal perangnya justru bisa memicu ketegangan diplomatik dan mengancam keselamatan semua pihak.

Selain itu, Italia melihat bahwa misi flotilla ini bukan semata soal bantuan, melainkan simbol perlawanan terhadap blokade Israel. Kondisi ini meningkatkan potensi gesekan militer, sehingga Italia memilih mundur demi menghindari insiden yang dapat membahayakan negaranya maupun partisipan.

2. Tekanan diplomatik dan pertimbangan politik

Giorgia Meloni dari Partai Fratelli d'Italia terpilih menjadi PM Italia sejak Oktober 2022 (instagram.com/giorgiameloni)
Giorgia Meloni dari Partai Fratelli d'Italia terpilih menjadi PM Italia sejak Oktober 2022 (instagram.com/giorgiameloni)

Pemerintah Italia berada di bawah tekanan diplomatik yang kuat. Perdana Menteri Giorgia Meloni menegaskan bahwa upaya memecahkan blokade Israel dapat merusak inisiatif perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat. Langkah mundur ini juga mencerminkan posisi Italia yang tidak ingin terjebak dalam konflik langsung yang melibatkan Israel dan Hamas.

Di sisi lain, Israel menuduh misi armada hanya bertujuan provokasi, bukan sekadar menyalurkan bantuan. Klaim ini membuat Italia semakin berhati-hati agar tidak dianggap mendukung agenda politik yang berseberangan dengan sekutunya.

3. Prioritas keselamatan peserta flotilla

Ilustrasi kapal patroli. (pexels.com/YK NG)
Ilustrasi kapal patroli. (pexels.com/YK NG)

Mundurnya kapal perang Italia juga dilihat sebagai upaya menekankan keselamatan nyawa peserta flotilla. Spanyol yang masih mengawal dengan kapal patroli juga menolak masuk ke zona eksklusi Israel demi menghindari risiko serangan langsung.

Menteri Transformasi Digital Spanyol, Óscar López mengatakan, “Orang-orang perlu ingat bahwa mereka membawa makanan dan obat-obatan, namun keselamatan harus diutamakan.”

Bagi Italia, keselamatan para aktivis tetap lebih penting daripada terlibat konfrontasi militer. Karena itu, mereka menilai langkah terbaik adalah menarik diri sambil tetap menyerukan agar Israel menghormati hukum internasional dan hak asasi manusia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

YLBHI Desak Kapolri Cabut Perkap Penindakan Aksi Penyerangan Kepolisian

02 Okt 2025, 21:30 WIBNews