CEK FAKTA: Layanan TransJakarta Koridor 1 dan 2 Dihapus?

- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyatakan tidak semua layanan TransJakarta koridor 1 dan 2 akan dihentikan
- Hanya koridor yang beririsan dengan rute MRT yang akan dinonaktifkan, sementara koridor lain tetap beroperasi
- Layanan TransJakarta tetap berperan sebagai penghubung atau feeder untuk angkutan rel, sesuai kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Jakarta, IDN Times - Baru-baru ini publik terutama masyarakat Jakarta dihebohkan dengan kabar penghapusan layanan TransJakarta koridor 1 dan 2. Peniadaan tersebut dilakukan jika pembangunan MRT Fase 2A selesai.
Rencana tersebut menuai kritik dari publik khususnya pengguna transportasi umum terutama TransJakarta. Lalu, benarkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menghapus layanan koridor 1 rute Blok M- Kota, koridor 2 rute Pulogadung-Harmoni? Cek yuk faktanya.
1. Layanan yang dinonaktifkan koridor 1

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menegaskan tidak semua layanan TransJakarta koridor 1 dan 2 akan dinonaktifkan, namun hanya koridor yang beririsan dengan rute MRT.
"Enggak (semua dihentikan), yang berhimpitan 100 persen itu hanya koridor 1 dari Blok M-Kota," ujar Syafrin, Minggu (22/12/2024).
2. Layanan koridor 2 tidak akan direstrukturisasi

Sementara untuk layanan dari koridor 2 Pulogadung-Harmoni, lanjut Syafrin tidak akan direstrukturisasi karena tidak berhimpitan dengan rute MRT .
"Layanannya tetap ada, keluar Semanggi, masuk ke koridor Transjakarta sampai dengan di Blok M. Atau dari Kampung Rambutan-Kota, tetap ada dan melayani karena tidak berhimpitan 100 persen," katanya.
3. TransJakarta akan menjadi pelengkap untuk transportasi rel

Syafrin mengatakan, layanan TransJakarta akan tetap berperan sebagai penghubung atau feeder untuk angkutan rel, termasuk MRT dan LRT. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menjadikan transportasi berbasis rel sebagai tulang punggung sistem transportasi massal.
“Prinsipnya, TransJakarta akan menjadi pelengkap untuk transportasi rel, bukan digantikan. Sebagai contoh, layanan di Bundaran HI tidak akan dihilangkan. Rute TransJakarta akan tetap termanfaatkan dengan pola integrasi, misalnya dari Semanggi, Kebun Sirih, hingga Tanah Abang, untuk mendukung konektivitas,” jelas Syafrin.