Pramono: TransJakarta Koridor 1 dan 2 Tak Ditutup Bila Rugikan Rakyat

- Pramono Anung akan mempelajari wacana penutupan jalur TransJakarta koridor satu dan dua yang bersinggungan dengan MRT Jakarta.
- Pramono berjanji tak akan menerapkan kebijakan tersebut apabila merugikan masyarakat.
- Dinas Perhubungan Jakarta mengutarakan wacana peniadaan layanan koridor 1 dan pengalihan layanan koridor 2 yang bersinggungan dengan MRT Jakarta.
Jakarta, IDN Times - Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung angkat bicara mengenai wacana penutupan jalur TransJakarta koridor satu dan dua yang bersinggungan dengan MRT Jakarta. Ia mengaku belum tahu tentang wacana tersebut.
"Saya terus terang belum tahu," ujar Pramono di Jakarta Utara, Sabtu (21/12/2024).
1. Pramono akan pelajari wacana tersebut
Meski begitu, Pramono akan mempelajari wacana tersebut. Ia berjanji tak akan menerapkan kebijakan tersebut apabila merugikan masyarakat.
"Jadi kalau mau ditutup dan tidak bermanfaat, malah merugikan pasti saya enggak akan saya tutup ya," ujarnya.
2. Kepala Dinas Perhubungan ungkap rencana penonaktifan rute TransJakarta

Sebelumnya, wacana ini diutarakan Dinas Perhubungan Jakarta pada saat rapat dengan DPRD. Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo mengatakan, hal ini sudah masuk dalam perencanaan induk.
Terkait dengan perencanaan untuk tumpang tindih layanan, memang sudah masuk juga dalam rencana induk transportasi Jakarta. Contohnya, untuk MRT Lebak Bulus sampai dengan Kota terbangun, maka untuk layanan koridor 1 Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu ditiadakan," ujar Syafrin dikutip Jumat (20/12/2024).
3. Layanan TransJakarta juga dialihkan

Syafrin menambahkan, selain peniadaan layanan koridor 1, penghapusan layanan koridor 2 dari Pulogadung sampai Harmoni juga dialihkan.
"Setelah MRT dari Ujung Menteng sampai ke Tomang terbangun, maka layanan koridor 2 Pulogadung sampai Harmoni, maupun layanan koridor 3 dari Harmoni ke Kalideres, ini akan dilakukan semacam re-routing," katanya.