Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Deretan Kasus Ledakan Amunisi di Indonesia, Terbaru Garut

Sejumlah amunisi kedaluwarsa yang hendak dimusnahkan. (IDN Times/Istimewa)
Sejumlah amunisi kedaluwarsa yang hendak dimusnahkan. (IDN Times/Istimewa)
Intinya sih...
  • Insiden ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) mengakibatkan 13 orang meninggal dunia.
  • Sejumlah amunisi dimusnahkan karena sudah tidak layak digunakan, termasuk mortir hingga granat. Empat anggota TNI dan sembilan warga sipil menjadi korban.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Insiden ledakan akibat amunisi kembali terjadi di Indonesia pada Senin (12/5/2025) yang mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Peristiwa ini terjadi saat jajaran Pusat Gudang Amunisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat (AD) melakukan pemusnahan terhadap amunisi yang telah kedaluwarsa. Akibat insiden tersebut, 13 orang dilaporkan meninggal dunia yang terdiri dari 4 orang personel TNI dan 9 orang warga sipil. 

Insiden ini menambah daftar peristiwa ledakan akibat ledakan amunisi yang pernah terjadi di Indonesia selama beberapa dekade terakhir. Ledakan amunisi yang terjadi akibat usia material maupun kelalaian prosedur, kerap menimbulkan kerusakan serius hingga korban jiwa.

Berikut ini adalah peristiwa ledakan akibat amunisi yang pernah terjadi di Indonesia, dirangkum IDN Times! 

1. Tragedi ledakan gudang peluru Korps Marinir TNI AL, 1984

ilustrasi kebakaran (pexels.com/enric)
ilustrasi kebakaran (pexels.com/enric)

Empat dekade silam, pada 29 Oktober 1984, ledakan besar terjadi di Gudang Peluru milik Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL), Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan. Tragedi ini memaksa ratusan warga sekitar mengungsi demi keselamatan. 

Suasana kala itu sangat menegangkan sebab banyak peluru milik TNI AL yang meledak dan beterbangan ke berbagai arah sehingga menyebabkan terjadinya kebakaran. Dilansir dari historia.id, sumber ledakan dalam insiden ini diduga berasal dari peluru mortir 80 mm buatan Yugoslavia yang menggunakan mesiu cair. 

Akibat ledakan tersebut, sebanyak 3.714 rumah mengalami kerusakan dan 224 orang mengalami luka-luka. Sementara itu, korban yang meninggal mencapai 17 orang. 

2. Ledakan di gudang amunisi Kopaska TNI AL, 2014

llustrasi peledak. IDN Times/Arief Rahmat)
llustrasi peledak. IDN Times/Arief Rahmat)

Pada 5 Maret 2014, terjadi ledakan di gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL yang berada di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.30 WIB ini menewaskan satu orang dan 87 orang mengalami luka-luka yang mayoritas merupakan personel TNI. 

Dibandingkan dengan ledakan besar yang terjadi pada tahun 1984, insiden ini tergolong lebih kecil karena hanya menyimpan senjata ringan serta bahan peledak dengan daya ledak rendah.

Selain itu, lokasi gudang berada di Pulau Dayung yang terisolir dan memiliki akses terbatas, membuat tidak sembarang orang dapat memasuki area penyimpanan milik Kopaska tersebut. 

3. Insiden ledakan di Gudmurah Kodam Jaya akibat amunisi kedaluwarsa

Amunisi (Pixabay.com)
Amunisi (Pixabay.com)

Ledakan akibat amunisi kedaluwarsa juga pernah terjadi di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya, yang berlokasi di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (30/4/2024) sekitar pukul 18.05 WIB. 

Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI Mohammad Hasan, mengungkapkan, dugaan awal penyebab ledakan di Gudmurah didasarkan pada keberadaan amunisi yang telah kedaluwarsa. Menurutnya, amunisi tersebut sebenarnya sudah dikembalikan dan telah diajukan untuk dimusnahkan.

Hasan juga menyebut, lokasi gudang amunisi tersebut sudah berdiri sejak 1982 dan terdiri dari 16 unit gudang penyimpanan. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka, baik dari kalangan personel TNI maupun warga sipil dalam peristiwa ini. 

4. Peristiwa ledakan amunisi tidak terpakai di Garut tewaskan 13 orang

Lokasi peledakan amunisi kadaluarsa di Jalan Miramareu, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut dijaga ketat oleh pihak Brimob.(IDNTimes/Azzis Zulkhairil)
Lokasi peledakan amunisi kadaluarsa di Jalan Miramareu, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut dijaga ketat oleh pihak Brimob.(IDNTimes/Azzis Zulkhairil)

Baru-baru ini, terjadi lagi ledakan akibat pemusnahan amunisi yang tidak terpakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025), sekitar pukul 9.30 WIB. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengatakan, ledakan terjadi saat personel TNI AD sedang memusnahkan amunisi tidak terpakai.

Menurut penuturan Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, dalam insiden ledakan amunisi yang terjadi di Garut, sejumlah amunisi dimusnahkan karena sudah tidak layak digunakan. Jenis amunisi yang dimusnahkan meliputi mortir hingga granat. 

Insiden ini menyebabkan 13 orang meninggal dunia, di antaranya 4 orang anggota TNI dan 9 orang warga sipil. Adapun empat anggota TNI yang menjadi korban adalah Kolonel Antonius Hermawan, Mayor Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, dan Pratu Aprio Setiawan. Sementara itu, sembilan warga sipil yang turut menjadi korban antara lain Iyus Ibing, Erus Setiawan, Iyus, Toto, Endang, Ipan, Anwar, Agus Jebrag dan Dadang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us