Tips Persiapan Anak Jelang Vaksin COVID-19 Menurut Pakar UGM

Efek samping vaksin COVID-19 pada anak terbilang ringan

Jakarta, IDN Times - Vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun telah dilaksanakan di sejumlah daerah Indonesia. Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan orang tua sebelum vaksinasi pada anak-anaknya? 

Pakar Virologi dan Imunologi dari UGM, Mohammad Saifudin Hakim, mengatakan tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan menjelang vaksinasi COVID-19 pada anak.

Namun, kata Hakim, anak perlu diberi pengertian untuk menjaga kesehatan secara umum. Misalnya, cukup istirahat sebelum vaksinasi, menjaga pola makan, dan tidak melakukan aktivitas berat seperti bermain berlebihan. 

"Hal-hal tersebut harus dijaga supaya kondisi badan tetap sehat dan bugar saat pemberian vaksinasi," kata Hakim dalam siaran tertulis dikutip di laman ugm.ac.id, Minggu (9/1/2021)

Baca Juga: Hasil Laboratorium, Anak yang Meninggal di Jember Bukan karena Vaksin

1. Efek samping vaksin COVID-19 pada anak ringan

Tips Persiapan Anak Jelang Vaksin COVID-19 Menurut Pakar UGMilustrasi demam (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain itu, Hakim mengimbau orang tua untuk menginformasikan secara jelas kepada petugas kesehatan, terkait kondisi kesehatan anak-anaknya. Misalnya terkait riwayat alergi, riwayat pengobatan sebelumnya dan lainnya.

Hakim menyebutkan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), secara umum ada yang sifatnya lokal seperti nyeri atau bengkak di bekas suntikan vaksin.

"Selain itu, juga  yang bersifat sistemik seperti demam. Kondisi demam merupakan bentuk respons tubuh dalam membentuk antibodi," kata dia.

2. KIPI belum tentu disebabkan vaksin

Tips Persiapan Anak Jelang Vaksin COVID-19 Menurut Pakar UGMKetua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari (Youtube.com/Lawan COVID19 ID)

Hakim menekankan setiap kejadian serius pasca imunisasi, Komnas dan Komda KIPI akan melakukan investigasi untuk melihat adanya hubungan sebab-akibat kejadian tersebut dengan vaksin.

Sebab, kata Hakim, KIPI adalah semua kejadian tidak diinginkan yang muncul setelah vaksinasi. Kendati, kejadian yang timbul belum tentu disebabkan karena vaksin. 

"KIPI adalah semua kejadian yang timbul setelah vaksin, tetapi belum tentu disebabkan oleh vaksin. Hal ini yang perlu dipahami oleh masyarakat umum sehingga tidak perlu terburu-buru menyimpulkan bahwa kejadian serius tersebut pasti disebabkan oleh vaksin COVID-19," kata dia.

Baca Juga: Kata Pakar UGM soal 2 Anak Meninggal Usai Vaksin COVID-19

3. Kemenkes mengalokasikan 6,4 juta dosis vaksin untuk anak

Tips Persiapan Anak Jelang Vaksin COVID-19 Menurut Pakar UGMVaksin Sinovac (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun akan dimulai pada 24 Desember 2021. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi anak akan dimulai dari wilayah Jawa dan Bali.

"Dimulai di Jawa-Bali dan mungkin ada tambahan beberapa kabupaten luar Jawa dan Bali," kata Nadia dikutip dari ANTARA, Sabtu, 11 Desember 2021.

Kemenkes mengalokasikan 6,4 juta dosis vaksin untuk anak usia 6-11 tahun. Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri, kata Nadia, vaksinasi pada kelompok anak ini bisa dimulai saat cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen dan lansia 60 persen.

Nadia mengatakan vaksinasi pada anak dilaksanakan di sejumlah fasilitas di antaranya di sekolah, fasilitas pelayanan kesehatan, atau sentra vaksinasi. "Semuanya itu bisa," ujar dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya