Bosan Tabrak Maskapai Lain, Kini 2 Pesawat Lion Air Saling Tabrakan

Dua pesawat Lion Air mengalami senggolan satu sama lain di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Senggolan tersebut menyebabkan sayap pesawat mengalami kerusakan. Akibatnya, pesawat tersebut tidak dapat terbang untuk sementara.
Kedua pesawat yang terlibat kecelakaan tersebut adalah Lion Air nomor penerbangan JT026 rute Jakarta-Denpasar dan JT770 tujuan Jakarta-Manado. Public Relations Lion Air, Andy Muhammad Saladin membenarkan insiden senggolan tersebut. Saat di runway, terjadi senggolan pada bagian sayap pesawat. Akan tetapi kerusakan yang terjadi tidak begitu besar.

Peristiwa senggolan tersebut terjadi pada hari Minggu 1 Mei 2016 malam. Pihak maskapai Lion Air telah mengonfirmasi bahwa tidak ada penumpang yang terluka dalam insiden tersebut. Penumpang dalam kondisi yang aman dan mereka langsung diterbangkan dengan pesawat pengganti.
Meski begitu, Lion Air menyatakan kecelakaan tersebut terjadi ketika salah satu pesawat bergerak dari apron menuju taxi way atau hendak bersiap menuju landasan untuk lepas landas. Setelah itulah kedua pesawat bersenggolan. Entah kenapa tabrakan bisa terjadi, padahal pergerakan pesawat sudah disesuaikan dengan arahan dari Air Traffic Centre (ATC) atau menara pengawas.
Kronologi tabrakan: human error atau pesawat yang bermasalah?

Kepala Otoritas Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Muzaffar Ismail masih melakukan investigasi dan terus menyelidiki penyebab permasalahan pesawat tersebut. Semua data berupa percakapan per detik, mulai dari pilot meminta izin terbang sampai diperintahkan menuju run way, sedang dikumpulkan. Transkip antara pilot dan co-pilotnya juga sedang diselidiki. Sampai sekarang belum bisa dipastikan apakah ada human error dalam insiden tersebut atau karena ada penyebab lainnya.
Pihak Lion Air juga mengklaim tidak terjadi kerusakan parah akibat insiden dua pesawat yang sayapnya bersenggolan ini. Kerusakan yang dialami tidak separah yang tempo hari terjadi di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

Berdasarkan data yang dihimpun, kronologis detik-detik senggolan pun terekam. Pesawat Boeing 737-900 ER dan Airbus 330 milik Lion Air hendak take off di waktu yang hampir bersamaan. Boeing minta push back dari parking stand A 33 dan diberikan izin atau clearence (izin) untuk mengarah ke SC 3 oleh petugas Gorund ATC.
Kemudian satu menit berselang, Airbus minta push back dari K 13, ATC memberikan clearance (izin) untuk push back. Boeing meminta untuk taxi clearance. Namun karena di ground masih banyak traffic, ATC melakukan konfirmasi, bisakah taxi di apron yang SCX 2, karena keadaan posisi bukan runway namun masih di apron, ATC kemudian bertanya pada pilot bisa atau tidak untuk taxi di SCX 2 dan saat itu pilot mengonfirmasi bahwa bisa melakukannya.

ATC mengizinkan Boeing untuk taxi clearance. Lima menit setelah Boeing diizinkan taxi, pilot Boeing meminta izin kembali ke apron karena merasa ada senggolan di wing tip (sayap pesawat) sebelah kanan. ATC pun mengizinkan Boeing kembali ke apron.