Gemetar Suara Meutya Hafid Cerita Perjuangan Dapat Momongan

- Pasangan yang susah punya anak bukan aib
- Hapus stigma negatif terhadap perempuan soal infertilitas
- Momen hangat Meutya Hafid bersama suami dan anaknya
Jakarta, IDN Times - Suara Meutya Hafid terdengar berbeda kala mengisahkan perjuangannya bersama sang suami, Noer Fajrieansyah, untuk memiliki momongan. Suara mantan jurnalis yang biasa tegas kala berbicara di televisi ini seketika gemetar menahan tangis.
Meutya mengaku sangat sedih kala mengenang kembali masa-masa perjuangan bersama sang suami hingga kini punya buah hati bernama Lyora Shaqueena Ansyah. Seketika suasana XXI Lounge Plaza Senayan yang jadi lokasi premiere film 'Lyora: Penantian Buah Hati' terasa hening.
"Aduh apa ya, terima kasih ya jadi yang saya undang datang ke sini, khusus di ruangan ini, itu sebenarnya sahabat-sahabat saya. Kok udah sedih duluan ya," ucap Meutya dengan suara gemetar.
Meutya merasa usahanya dalam memiliki anak harus dilakukan dengan banyak perjuangan, baik secara fisik maupun mental. Ia pun mengenang masa di mana saat mengandung, namun masih harus berkarier sebagai legislator. Saat itu Meutya menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR.
"Mungkin ada teman-teman Komisi I yang dulu melihat mulai dari hamilnya terus nanti tiba-tiba harus lari, rapat tiba-tiba harus berhenti, teman-teman Komisi I ya," tuturnya.
1. Pasangan yang susah punya anak bukan aib

Meutya menegaskan, pasangan yang sulit memiliki anak bukanlah sebuah aib yang harus ditutupi. Menurutnya, peristiwa yang dialami ini harus membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat.
"Yang saya undang ini teman-teman, karena sebetulnya tidak mudah membuka yang tadi disebut mulai dengan aib kepada teman-teman, tapi di sini per malam ini kita udah sepakat bahwa ini bukan aib ya," ucapnya.
Meutya mengungkapkan, dirinya berpikir berulang kali saat mendapat tawaran kisah inspiratifnya dalam memiliki momongan didokumentasikan dalam bentuk buku hingga film.
Namun ia berpikir, dengan dipublikasikan kisahnya ini, diharapkan bisa menginspirasi dan merangkul pasangan yang sudah menikah.
"Karena kita nggak mau ada perempuan yang kesulitan punya anak, atau ada pasangan yang kesulitan punya anak kemudian merasa sendiri, karena sedih banget sumpah," tuturnya.
2. Hapus stigma negatif terhadap perempuan soal infertilitas

Meutya yang kini menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) ini pun mengajak agar semua orang menghapus pandangan bahwa infertilitas atau kemandulan hanya disebabkan karena perempuan saja. Ia mengajak agar semua pasangan bisa saling mendukung dan berjuang bersama dalam upaya memiliki momongan.
"Kita juga ingin menyampaikan bahwa infertilitas itu bisa terjadi ke semua orang, semua kelompok, jadi tidak hanya perempuan. Tapi juga laki-laki. Ini bukan isu perempuan, jadi stigmatisasi terhadap perempuan bahwa kalau mandul pasti perempuannya, itu sudah harus berhenti sih kalau film ini sudah ditonton banyak orang," ungkap dia.
3. Momen hangat Meutya Hafid bersama suami dan anaknya

Meutya hadir di acara tersebut bersama suaminya yang akrab dipanggil Fajrie dan anaknya Lyora, yang kini berusia hampir tiga tahun. Ketiganya kompak mengenakan pakaian senada berwana krem.
Tamu undangan yang hadir di lokasi pun dibuat gemas dengan aksi Lyora di atas panggung.
Salah satu momen lucu Lyora terjadi saat Fajrie memberikan bunga kepada Meutya. Lyora dengan polosnya mengira bunga tersebut diberikan untuk dirinya.
"Ibu, ini bunganya buat Lyora," kata Lyora saat diberikan mikrofon yang mengundang gelak tawa orang yang hadir di lokasi.
Lyora juga beberapa kali enggan melihat ke kamera saat diajak berfoto. Aksi gemas Lyora ini sukses mengundang tawa.
Sembari dibisiki Meutya, Lyora pun menyampaikan terima kasih kepada semua orang yang sudah hadir dan mau menonton film Lyora.
"Makasih penonton Lyora," kata Lyora.
Sementara ayah Lyora, Fajrie, berpesan kepada semua pasangan tentang pentingnya memberikan dukungan satu sama lain. Ia berharap, film tentang perjuangannya bersama Meutya untuk mendapatkan Lyora bisa menginspirasi banyak orang.
"Ya mudah-mudahan bisa menjadi pesan moral untuk kita bersama, terima kasih atas semua dukungan yang ada di sini, tim di film ini. Insyaallah ini berkah untuk kita semua dan bisa memberikan yang baik bahwa pasangan itu harus bisa saling support," tuturnya.
Sebelum menyaksikan premiere film 'Lyora: Penantian Buah Hati', tamu yang hadir disuguhkan makanan yang beradu dengan suara merdu dari Thomshell Band, membuat suasana malam itu terasa lebih hangat.
Sembari lantunan lagu nostalgia berjudul Burung Camar, How Deep is Your Love, Your Everything, Started a Joke, hingga To Love Somebody terdengar harmonis, Meutya dan sang suami tampak menyambut tamu spesial yang hadir.
Mereka yang terlihat hadir di lokasi antara lain, jurnalis senior Najwa Shihab, Uni Lubis, Desi Anwar, dan Elly Husin.
Ada pula jajaran menteri Kabinet Merah Putih seperti Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan; Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini; Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya; dan Utusan Khusus Presiden Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.
Adapun, film berjudul Lyora: Penantian Buah Hati ini diadaptasi dari novel karya Fenty Effendy yang diangkat dari kisah nyata Meutya Hafid bersama sang suami, Fajrie, dalam menanti buah hati.
Keduanya berjuang untuk mendapatkan buah hati melalui proses bayi tabung. Namun ternyata proses tersebut tidak semudah yang dibayangkan, karena dalam perjalanannya, Meutya sampai harus mengalami tiga kali keguguran dalam setahun, sebelum akhirnya berhasil di usia 44 tahun.