Gempa Mentawai M 6,9 Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Jakarta, IDN Times - Gempa magnitudo (M) 6,9 melanda Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Setelah gempa tersebut, setidaknya ada 7 kali gempa susulan yang terjadi.
“Hingga pukul 04.00 WIB, BMKG memonitor adanya 7 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo 4,6,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di akun Twitter-nya, Rabu (25/4/2023).
Gempa ini tepatnya terjadi di siberut dan Tanah Bala. BMKG menyebut bahwa gempa ini terjadi akibat aktivitas lempeng Indo-Australia.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik," lanjut Daryono.
1. Sempat ada tsunami
Selain itu, Daryono juga mengatakan tsunami setinggi 11 cm terjadi di Pulau Tana Bala, setinggi 11 cm.
"Berdasarkan hasil pengamatan tinggi muka laut, tercatat ketinggian tsunami di lokasi TG Tanah Bala dengan ketinggian tsunami 11 cm," ucap dia lagi.
Sebelumnya BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami pada pukul 03.00 WIB untuk Sumatra Utara. Peringatan ini kemudian diakhiri 2 jam berselang.
2. Warga diminta jauhi area pantai
.jpg)
Dia juga menyebutkan berpotensi adanya kerusakan bangunan. Hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan maupun korban jiwa.
"Warna kuning di Siberut dan Tanah Bala ini menunjukkan dampak guncangan mencapai skala intensitas VI MMI dan berpoteni terjadi kerusakan bangunan," ucapnya.
Selain itu, warga diminta untuk tetap tenang dan jauhi area pantai.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. BMKG akan terus melakukan monitoring muka air laut," tegas Daryono.
3. Getaran gempa terasa hingga Sumatra Utara lainnya
.jpg)
Getaran gempa terasa hingga daerah Sumatra Utara lainnya seperti Padangsidimpuan, Labuhanbatu dan Mandailing Natal.
Episentrum gempa berada di 0,93 Lintang Selatan, 98,39 Bujur Timur, 177 Km Barat Laut Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 84 km.