Gibran Minta Relawan Tak Terprovokasi Serangan Kubu Lawan
Jakarta, IDN Times - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, berjumpa relawan di Jakarta Selatan, Senin (11/12/2023). Banyak obrolan yang dibahas dalam pertemuan tersebut, salah satunya terkait serangan kubu lawan.
Gibran meminta para relawan untuk tetap santai dalam menyikapi hal tersebut. Mereka tidak boleh terprovokasi menyerang balik, hanya sebatas memberikan klarifikasi.
"Kita tidak perlu melakukan counter, kalau ada fitnah. Tidak perlu klarifikasi, tidak perlu fitnah dibalas fitnah," kata Gibran di hadapan para relawan.
1. Fokus suarakan visi-misi dan program
Hal yang perlu dilakukan para relawan, disebut Gibran, fokus dalam menyebarkan visi-misi dan program yang telah menjadi pakem nomor urut dua. Pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Solo itu menyebut cara tersebut lebih memiliki efek yang bagus.
"Kita fokus saja menyuarakan visi, misi dan program-program. Visi, misi dan prgoram memang tidak kita keluarkan semuanya, dikit-dikit tapi booming," ujar Gibran.
2. Fokus door to door ke masyarakat
Pria 36 tahun itu turut mengajak para relawan untuk lebih giat bersilaturahmi dengan masyarakat demi mendongkrak suara dengan cara yang nyata. Caranya, yakni door to door ke rumah warga.
"Kita gaspol terus sampai Februari (2024) nanti. Kita bantu warga, door to door-nya jangan sampai kendur, kita koordinasi dan konsolidasi terus," ucap Gibran.
3. Survei paslon nomor urut dua lagi tinggi
Menurut Survei Litbang Kompas terbaru, elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran memang tengah meninggi ketimbang dua kompetitornya. Tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran kini menyentuh angka 39,3 persen suara.
Angka tersebut unggul jauh dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang hasil surveinya tidak mencapai 20 persen suara. Terkait hasil ini, Gibran tak bisa menampik senyum di wajahnya. Namun, dia lebih memilih untuk tutup mata agar tak merasa jemawa.
"Survei jelek itu yang harus kita angkat. Survei bagus bikin kita terlena dan santai-santai. Kita gak mau semangat relawan mengendur, kita harus berjuang terus sampai Februari (2024)," ujar Gibran.
