Waspada Penipuan Undangan Pernikahan Digital via WA, Jangan Dibuka!

Bisa bobol data pengguna

Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu terakhir viral di media sosial mengenai modus penipuan undangan pernikahan digital yang dikirim melalui WhatsApp oleh orang tidak dikenal. Undangan tersebut memiliki format .apk, yang bila diinstal akan bisa mencuri data penggunanya.

Oleh karena itu, pengguna WhatsApp diminta tidak sembarangan menginstal aplikasi yang dikirim dari orang tidak dikenal. Sebab, hal itu berbahaya.

1. Pengguna biasanya abaikan peringatan saat instal aplikasi

Waspada Penipuan Undangan Pernikahan Digital via WA, Jangan Dibuka!Ilustrasi Hacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan sebenarnya pengguna akan mendapat peringatan berkali-kali ketika menginstal aplikasi dari luar Play Store. Pengguna diingatkan dampak yang muncul ketika aplikasi itu diinstal seperti memberikan akses SMS kepada aplikasi yang ingin diinstal, termasuk data dokumen dan foto perangkat kepada aplikasi.

"Namun kemungkinan besar karena masyarakat tidak terbiasa memperhatikan peringatan ketika instal aplikasi dan dengan mudah memberikan persetujuan tanpa membaca dengan teliti dan mengerti akibat dari persetujuan yang diberikan, maka aplikasi jahat pencuri data ini akan tetap terinstal dan menjalankan aksinya," ujar Alfons dalam keterangannya.

Baca Juga: Waspada! Ini 3 Modus Penipuan yang Bisa Menguras Uangmu

2. Pengguna disarankan ubah password

Waspada Penipuan Undangan Pernikahan Digital via WA, Jangan Dibuka!Ilustrasi Mobile Banking (IDN Times/Helmi Shemi)

Apabila data pengguna sudah bocor, Alfons menyarankan pengguna mengubah password dari berbagai aplikasi yang ada di handphone. Hal ini juga berlaku bagi pengguna mobile banking.

"Jika anda masih ragu, pertimbangkan untuk mengganti akun m-banking atau memilih penyedia m-banking yang memberikan pengamanan lebih baik," ujarnya.

3. Pemerintah disarankan dorong pengetatan standar keamanan digital

Waspada Penipuan Undangan Pernikahan Digital via WA, Jangan Dibuka!Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Alfons menyarankan agar pemerintah mengatur lembaga finansial untuk meningkatkan standar pengamanan transaksi finansial digital. Hal itu diharapkan bisa mencegah pembobolan mobile banking.

"Karena banyaknya kasus pembobolan m-banking ini akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor keuangan digital dan akan menghindari menggunakan channel digital. Padahal pemerintah sangat berkepentingan terhadap digitalisasi dalam sektor finansial karena akan memberikan efek berganda bagi perkembangan ekonomi Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Dua Pelaku Pembobolan Mesin ATM di Depok Diringkus

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya