Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gunung Merapi Enam Kali Luncurkan Lava Pijar Tadi Malam

IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - Gunung Merapi enam kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah hulu kali Gendol pada Minggu (13/1) malam, menurut pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Balai menyatakan tingkat aktivitas Merapi masih Waspada (Level 2), dan mengimbau warga tetap tenang.

1. Enam kali guguran lava dengan durasi 35-86 detik

Ilustrasi guguran lava pijar Merapi. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Lewat akun Twitter resminya, BPPTKG menyatakan bahwa sejak pukul 19.50 hingga 21.21 WIB teramati enam kali guguran lava ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 200-600 meter dan durasi 35-86 detik.

Menurut pantauan Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Ngepos, pada Senin pagi Merapi berkabut, dengan suhu udara 30,2 derajat Celsius, kelembaban udara 77 persen, dan tekanan udara 943,6 hPa.

2. Volume kubah Merapi mengecil

Twitter/@Sutopo_PN

Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang dirilis terakhir oleh BPPTKG, volume kubah lava gunung api itu mencapai 439.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 3.400 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya.

Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

3. Melarang pendakian

IDN Times/Panji Cendrawasih

Mengacu pada data aktivitas vulkanik Merapi, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

4. Guguran lava pijar masih akan terus terjadi

Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan, guguran lava pijar Merapi masih akan muncul selama masih ada pertumbuhan kubah lava di gunung teraktif di Indonesia itu.

"Selama kubah lava masih tumbuh, guguran masih akan terjadi," kata Hanik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us