Gus Yahya Kirim Tim NU Peduli ke Sumatra, Bawa Bantuan Miliaran Rupiah

- PBNU memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Sumatra dengan total bantuan senilai Rp5,8 miliar dari NU Care, LAZISNU, dan LPBI serta Rp3,5 miliar yang dikoordinasikan oleh Ansor.
- PBNU membentuk Satgas Tim NU Peduli yang terdiri dari elemen-elemen LPBI, LAZISNU, dan Banom-banom untuk mengoptimalkan langkah penanganan dampak bencana di lapangan.
- Satgas Tim NU Peduli memiliki tanggung jawab untuk mengoordinasikan seluruh aktivitas di lapangan, termasuk pendirian posko darurat, rekrutmen relawan, dan mobilisasi sumber daya bantuan.
Jakarta, IDN Times – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, melepas keberangkatan Tim Relawan NU Peduli menuju Pulau Sumatra. Misi kemanusiaan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang menjadi korban bencana alam di wilayah Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Dalam rombongan tersebut, tim membawa beragam bantuan logistik esensial, mulai dari paket sembako, perlengkapan keluarga (family kit), hingga peralatan memasak (cooking kit). Tidak hanya bantuan materiel, PBNU juga menerjunkan personel relawan yang menempuh jalur darat untuk memberikan pendampingan penanggulangan bencana, termasuk layanan pemulihan trauma (trauma healing) bagi para penyintas. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 17 posko NU Peduli yang didirikan di tiga provinsi terdampak tersebut.
"Saya dengar dari NU Care sendiri, LAZISNU dan LPBI, ada tidak kurang dari bantuan senilai Rp5,8 miliar. Sedangkan yang dikoordinasikan oleh Ansor tidak kurang dari Rp3,5 miliar,” ujar Gus Yahya dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).
1. PBNU berkomitmen berikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana

Lebih lanjut, sosok yang akrab disapa Gus Yahya ini menegaskan komitmen PBNU untuk memobilisasi seluruh elemen organisasi, termasuk lembaga dan badan otonom (banom), agar terlibat aktif dalam penanganan dampak bencana di kawasan Sumatra. Ia memastikan kepedulian NU kepada para korban tidak akan surut dalam situasi apa pun.
“Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, saya menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya sejumlah bencana alam di beberapa daerah beberapa waktu terakhir ini. Tentu saja tidak ada alasan bagi jam’iyah Nahdlatul Ulama, dalam keadaan apa pun, untuk tidak tetap hadir dalam khidmah berkontribusi dalam upaya penanggulangan dampak dari bencana-bencana yang terjadi tersebut,” kata dia.
2. PBNU bentuk Tim NU Peduli

Untuk mengoptimalkan langkah penanganan, PBNU telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tim NU Peduli yang merupakan gabungan dari berbagai elemen seperti LPBI, LAZISNU, dan GP Ansor.
“PBNU telah membentuk satu satgas khusus untuk keperluan itu, yang terdiri dari elemen-elemen LPBI, LAZISNU, dan Banom-banom," ucap dia.
3. Fungsi Satgas Tim NU Peduli

Satgas ini memiliki tanggung jawab untuk mengoordinasikan seluruh aktivitas di lapangan, mulai dari pendirian posko darurat, perekrutan tenaga relawan, hingga mobilisasi sumber daya bantuan.
"Beberapa tindakan telah dilakukan di lapangan, telah dibentuk posko-posko, telah dilakukan rekrutmen relawan-relawan, dan telah dimobilisasikan sumber daya-sumber daya untuk bisa disumbangkan kepada saudara-saudara kita yang terdampak oleh bencana,” imbuhnya.

















