Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harapan Besar Penyandang Disabilitas Banyuwangi untuk Bupati Ipuk

Achmad Dzulkarnain saat pemotretan Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani dan Wabup Sugirah. IDN Times/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Penyandang disabilitas asal Kabupaten Banyuwangi, Achmad Dzulkarnain berharap agar bupati dan wakil bupati yang telah dilantik hari ini bisa lebih memperhatikan masa depan mereka. Pria yang berprofesi sebagai fotografer profesional ini pun bersyukur Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani sudah memberikan sinyal tersebut. Ipuk secara pribadi telah meminta Dzulkarnain untuk memotret pelantikan mereka di Surabaya. 

"Saya selalu sampaikan kita tidak bisa pukul rata antara satu orang dengan yang lain, sebab harus ada space spesial untuk teman teman disabiltas untuk berkaya di Banyuwangi. Alhamdulillah saya dikasih ruang yang luar biasa hari ini. Harapannya ini jadi awal buat teman teman yang lain buat dapat ruang yang spesial," kata Dzul panggilan akrab Achmad Dzulkarnain saat dihubungi IDN Times via telepon, Jumat (26/2/2021).

1. Disabilitas jangan hanya berpangku tangan

Achmad Dzulkarnain saat pemotretan Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani dan Wabup Sugirah. IDN Times/Istimewa

Meski minta diperhatikan, Dzul berharap agar teman teman disabiltas tidak berpangku tangan. Mereka harus tetap memiliki sikap optimis dan bisa menginspirasi. Keterbatasan, kata Dzul, sejatinya tercipta dari pemikiran diri sendiri. Untuk melawan keterbatasan, yang terpenting adalah cara berpikir.

“Saya hanya ingin menyampaikan kepada dunia bahwa diskriminasi tidak berawal dari orang lain. Diskriminasi tercipta oleh pikiran kita sendiri," ungkapnya. 

2. Fotografer tanpa tangan dan kaki

Achmad Dzulkarnain saat pemotretan Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani dan Wabup Sugirah. IDN Times/Istimewa

Dzul sendiri dikenal sebagai fotografer yang memiliki tekat meski dia tidak memiliki tangan dan kaki. Dia hanya mengandalkan sedikit benjolan di ujung lengannya untuk memencet tombol shutter kamera.

Mulanya, Dzul merupakan petugas penjaga warung internet (warnet) dan petugas foto untuk KTP, kemudian bekerja di kantor advokat hingga menjadi fotografer profesional. Dzul akhirnya menjadi dikenal lewat cita citanya yang mulanya dinilai mustahil secara fisik. Bahkan untuk membuktikan kemampuannya, dia pernah naik ke Ijen bersama teman temannya untuk memotret.

"Saya belajar fotografi secara otodidak. Beli kameranya dengan cara mengangsur. Uang gaji saya sisihkan untuk melunasi kamera," ujar pria yang baru menikah ini.

3. Keterbatasan fisik bukan halangan

Achmad Dzulkarnain saat pemotretan Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani dan Wabup Sugirah. IDN Times/Istimewa

Berangkat dari fotografer KTP, Dzul menunjukkan perkembangan kualitasnya. Lambat laun karyanya pun mulai diakui. Bahkan, dia diundang ke luar negeri karena karya fotografinya.

"Alhamdulillah, banyak orang yang menilai karya saya tak kalah dengan fotografer lainnya. Ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan menjadi halangan," ujarnya.

Sementara itu, Ipuk Festiandani menyampaikan terima kasih kepada Bang Dzoel atas sesi pemotretan tersebut. Dia mengaku memilih Dzul sebagai fotografer dirinya saat pelantikan karena terkesan dengan kisah hidupnya yang inspiratif.

"Bang Dzul seorang fotografer yang inspiratif. Memulai semuanya dari nol. Berawal dari petugas penjaga warung internet (warnet), menjadi petugas foto untuk KTP, kemudian bekerja di kantor advokat dan Bang Dzul membeli kamera dengan cara mengangsur. Dia belajar fotografi secara otodidak. Dan kini, karya-karyanya dikenal banyak orang. Salut," kata Ipuk.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us