Hari Santri 2025, Pramono Minta Santri Jaga Kekuatan Majukan Jakarta

- Pramono menekankan enam kekuatan utama santri harus terus dijaga sebagai landasan dalam mengawal kemajuan bangsa.
- Generasi muda harus tetap menjadikan iman, ilmu, dan amal sebagai kunci utama.
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan, santri memiliki enam kekuatan yang harus dijaga, termasuk untuk memajukan bangsa dan Kota Jakarta.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri silaturahmi peringatan Hari Santri 2025 bertema "Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia" di Balai Kota DKI Jakarta, pada Rabu (22/10/2025).
Pramono mengatakan, kekuatan utama santri harus terus dijaga sebagai landasan dalam mengawal kemajuan bangsa. Menurut dia, Jakarta yang tengah bertransformasi menjadi Top 5 Global City pada 2030 bergantung pada kualitas sumber daya manusia.
"Santri memiliki enam kekuatan utama, yaitu iman, ilmu, amal, akhlak, persatuan, dan perjuangan. Enam hal ini harus terus dijaga sebagai landasan dalam mengawal kemajuan bangsa dan Kota Jakarta," kata dia dikutip dari jakarta.go.id.
1. Hari Santri momentum perkuat semangat juang

Pramono mengatakan, peringatan Hari Santri dilakukan atas perjuangan ulama dan para santri mempertahankan kemerdekaan.
"Hari Santri diperingati karena lahir dari perjuangan ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Lahir dari napas perjuangan ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia," ujar Pramono.
Selain itu, Pramono berharap agar peringatan tersebut dapat memperkuat semangat juang para santri dalam membawa bangsa dan negara ke pentas dunia.
"Semoga Hari Santri ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat juang dan meneguhkan jati diri santri sebagai generasi pembawa kemajuan bangsa dan negara ke pentas dunia, dengan identitas keislaman yang rahmatan lil ‘alamin," kata dia.
2. Generasi muda harus tetap menjadikan iman, ilmu, dan amal sebagai kunci utama

Pramono mengatakan, generasi muda Jakarta harus tetap mengutamakan iman, ilmu, amal, dan akhlak. Berbagai sikap yang membangun juga sangat penting.
"Kalian adalah bagian dari generasi muda Jakarta yang cerdas, berakhlak, unggul, dan berdaya saing. Sepintar apa pun seseorang, iman, ilmu, amal, dan akhlak tetap menjadi kunci utama. Selain itu, sikap guyub, rukun, dan menjaga persatuan juga sangat penting," ujar Pramono.
3. Pesantren banyak melahirkan wirausahawan yang berkontribusi bagi ekonomi bangsa

Tidak hanya untuk kemajuan bangsa, Pramono melihat pesantren sebagai ruang lahirnya wirausahawan yang berdaya saing. Hal tersebut membuktikan para santri siap berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa.
"Saya melihat pesantren kini bukan lagi sekadar tempat menimba ilmu agama, tetapi juga ruang lahirnya wirausahawan muda yang mandiri dan berdaya saing. Ini menjadi bukti bahwa santri siap berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa," kata dia.