HJB ke-543, Imigrasi dan Pemkot Buka Layanan 543 Paspor di Hari Libur

- Pelayanan paspor diluar jam kerja libatkan 50 petugas dan 10 booth foto paspor
- Warga Bogor yang ulang tahun di tanggal 3 Juni dapatkan paspor gratis dari sponsor
- Program paspor simpatik merupakan bagian dari strategi layanan jemput bola eazy passport
Bogor, IDN Times – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor membuka layanan paspor simpatik di luar jam kerja.
Program ini bukan hanya simbolis, tetapi juga strategis untuk mendekatkan layanan keimigrasian kepada masyarakat.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, Ritus Ramadhana, menjelaskan bahwa jumlah pelayanan paspor hari itu disesuaikan secara simbolik dengan usia Kota Bogor.
“Rata-rata pemohon harian kita sekitar 350 orang. Tapi spesial di momen HJB ke-543, kita melakukan pelayanan simpatik dengan target 543.000 paspor, sebagai bentuk perayaan dan penghormatan terhadap hari jadi kota ini,” ujar Ritus di Balai Kota Bogor, Sabtu (14/6/2025).
1. Libatkan 50 petugas, siapkan 10 booth foto paspor

Pelayanan ini digelar secara khusus di hari libur dan melibatkan banyak personel. Sebanyak 50 orang petugas imigrasi dikerahkan demi memastikan kelancaran proses, dengan 10 booth foto paspor yang disiapkan untuk melayani masyarakat.
“Kami menyiapkan 10 booth foto paspor untuk melakukan pelayanan keimigrasian. Semuanya ada 50 orang yang kami libatkan dalam kegiatan ini,” tambah Ritus.
2. Ada paspor gratis bagi warga yang ulang tahun di tanggal 3 Juni

Menariknya, ada kejutan istimewa untuk warga Bogor yang lahir di tanggal 3 bulan Juni. Mereka mendapatkan layanan pembuatan paspor secara gratis bukan dari imigrasi, melainkan dari sponsor.
“Tentunya pelayanan gratis ini dari CSR bank, bukan dari kami. Bank-bank yang bekerja sama dengan kami memberikan layanan paspor gratis. Jadi bukan dari kantor imigrasi,” jelas Ritus.
3. Inovasi berkelanjutan, siap jemput bola ke kampus dan instansi

Direktur Izin Tinggal dan Status Keimigrasian, Jaya Saputra, menekankan program paspor simpatik bukan sekadar seremonial, tetapi bagian dari strategi layanan jemput bola bernama eazy pasport
“Kami akan terus berinovasi. Kalau ada universitas atau instansi dengan minimal 50 orang yang ingin dibuatkan paspor secara kolektif, kita siap datang langsung,” kata Jaya.