HMI Protes Mendikbud Larang Pelajar Ikut Demo

Jakarta, IDN Times - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indonesia menyinggung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, yang melarang pelajar ikut demonstrasi di depan gedung DPR/MPR RI. Mereka menilai, larangan demo tersebut dapat membungkam demokrasi dan melanggar konstitusi.
Protes kepada Mendikbud itu disampaikan orator dari atas mobil komando di bawah jalan layang (flyover) Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. "Pelajar ikut aksi, dilarang Bapak Menteri. Kemendikbud, Kemendikbud jangan bungkam demokrasi," teriak orator dari pengeras suara.
Salah satu orator HMI, Akbar mengatakan, kebebasan berpendapat sebenarnya menjadi hak berbangsa bagi siapa pun di negara demokrasi, baik orang tua, anak muda, dan seluruh rakyat di bawah naungan negara.
"Tapi hari ini kawan-kawan kita bisa melihat dan kita bisa menyaksikan beberapa kali terjadi pelajar selalu dilarang untuk menyampaikan aspirasinya," jelas Akbar, Selasa (1/9).
Menurut Akbar, pembungkaman pelajar sudah terjadi melalui kebijakan-kebijakan Menteri Pendidikan dan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pelajar-pelajar yang ikut aksi juga mendapat sikap represif dari aparat, dan beberapa korban juga sudah jatuh dari kalangan pelajar.
"Maka hal ini sudah menunjukkan bahwa demokrasi kita benar-benar telah dikhianati, pelajar dianggap tidak memiliki kedaulatan sedikit pun. Maka dari itu, hari ini pelajar Islam Indonesia hadir mendukung seluruh mahasiswa yang turun ke jalan, untuk melawan kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat dan tidak pro terhadap pelajar. Hidup pelajar yang melawan, hidup mahasiswa yang melawan," teriak Akbar.