Penyakit Ani Yudhoyono Ganas dan Agresif, SBY: Dia Pantang Menyerah

Dari statistik menunjukkan Ani tak bisa bertahan

Bogor, IDN Times - Ibu Negara 2004-2014 Ani Yudhoyono dikenal sebagai sosok yang pantang menyerah. Hal itu diungkapkan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat mendiang istrinya disemayamkan di kediamannya Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ibu Ani tahu penyakitnya ganas dan agresif, tapi dia katakan 'Saya pasrah, tapi tidak akan pernah menyerah. Never give up'," ungkap SBY, Minggu (2/6).

Pada 31 Mei lalu, lanjut SBY, dari statistik menunjukkan Ani tak bisa bertahan. Namun, mendiang istrinya itu tampak berusaha bertahan.

"Sebagian mengatakan tak bisa survive, akan pass away. Tetapi Bu Ani masih berusaha bertahan selama 24 jam, kemudian perawat katakan 'She is strong women'. Saya dampingi 46 tahun dari hati, mata, dan wajahnya, Bu Ani tetap bertahan sampai batas yang bisa dilalui manusia. Dia bertahan, saya mengerti napasnya, saya mengerti apa yang tersirat di wajahnya," kata SBY.

SBY dan keluarganya pun tak henti berdoa saat detik-detik terakhir Ani dipanggil Sang Kuasa. SBY yakin kepergian Ani adalah keputusan yang benar.

"Sebab kalau Bu Ani bertahan begitu, dengan semua instrumen, saya kira akan sangat berat. Saya tidak ingin Bu Ani suffering too much. Allah bebaskan itu, cegah itu. Terima kasih Tuhan, Terima kasih Allah, karena telah bebaskan Ani dari penderitaan yang tidak sepatutnya dia tanggung," tutur Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Seperti diketahui, Ani Yudhoyono dinyatakan meninggal Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu Singapura di Rumah Sakit National University Hospital (NUH) Singapura. Ani divonis menderita kanker darah sejak Februari lalu. Jenazah mantan ibu negara tersebut akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata sore ini sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: SBY: Cita-cita Ani Yudhoyono Masih Banyak, Akan Kami Wujudkan

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya