Ingin Swasembada Daging, Jatim Inseminasi 1,5 Juta Sapi

Surabaya, IDN Times - Kebutuhan daging di provinsi Jawa Timur meningkat pada akhir tahun ini. Hal ini ditanggapi oleh pemerintah provinsi Jatim dengan melakukan berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah dengan melakukan kawin buatan atau inseminasi terhadap 1,5 juta sapi betina di wilayahnya.
“Jatim telah bisa mencapai target yang ditetapkan untuk program Upsus Siwab. Saya rasa Siwab adalah program yang sangat tepat untuk mewujudkan swasembada daging,” kata Gubenur Jawa Timur, Soekarwo pada acara Rapat Koordinasi Teknis Nasional II Peternakan dan Kesehatan Hewab Kementerian Pertanian RI, di Hotel JW Marriot, Senin (11/12).
Upsus Siwab sendiri adalah akronim dari Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting, sebuah program yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian yang menargetkan inseminasi terhadap 1,2 juta sapi betina di setiap provinsi.
Kendati demikian, Pakde Karwo sapaan akrabnya, mengkhawatirkan akan ketersediaan pakan ternak dalam program tersebut. Menurutnya, pemenuhan gizi ternak juga harus dioptimalkan. Mengingat ketersediaan lahan pakan juga masih terbatas.
Dirinya lantas mengusulkan perlunya dilakukan metode tumpang sari melalui program Pembangunan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). "Ke depan saya harapkan bisa muncul hutan-hutan ternak, dimana kebutuhan pakan ternak bisa tercukupi lewat produksi yang dihasilkan di hutan," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo menyampaikan bahwa untuk semua kepala dinas yang berkaitan dengan peternakan untuk semakin dekat dengan peternak. Hal ini perlu dilakukan untuk supaya bisa lebih dekat dengan peternak. "Pasti akan senang jika didatangi dan ditepuk punggungnya, daripada hanya dipidatoni. Harapannya ketika dekat dengan peternak maka semua program yang dicanangkan akan bisa berhasil maksimal," pungkasnya.
Sementara, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Ketut Diarminta berharap bahwa program Upsus Siwab akan berhasil daripada tahun yang lalu. "Keberhasilan Upsus Siwab ini membutuhkan kesadaran semua pihak yang terlibat untuk bekerja, bersinergi, dan simultan," terangnya.