Kubu Jokowi Nilai Kampanye Prabowo-Sandi Cuma Asal Serang Lawan

Dinilai hanya menyampaikan hal-hal negatif lawannya

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mencermati model kampanye Tim Prabowo-Sandi sebagai kampanye asal serang, tanpa opsi konsepsi kebijakan.

“Hampir setiap hari mereka menyampaikan hal-hal negatif tentang Pak Jokowi,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/10).

Apa alasan penilaian Hasto terhadap kubu Prabowo-Sandi tersebut? 

Baca Juga: Kritik Dana untuk Acara IMF, Koalisi Prabowo Tak Kirimkan Delegasi

1. PDIP menilai kampanye Prabowo-Sandi menikmati kesusahan rakyat

Kubu Jokowi Nilai Kampanye Prabowo-Sandi Cuma Asal Serang Lawan(Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto) IDN Times/Gregorius Aryodamar

Hasto menilai kampanye yang dilakukan calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Sandiaga uno hanya menyimpulkan kebangkrutan ekonomi. Ia juga menyebut pasangan nomor urut 02 itu menikmati kondisi susah rakyat.

“Mereka mengampanyekan rupiah melemah sebagai kebangkrutan ekonomi, harga pokok naik, harga telur naik meski faktanya turun. Sepertinya mereka lebih menikmati kalau rakyat, bangsa dan negara Indonesia susah,” paparnya.

2. Hasto: kampanye seharusnya menyampaikan konsepsi terbaik

Kubu Jokowi Nilai Kampanye Prabowo-Sandi Cuma Asal Serang LawanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Hasto mengatakan bahwa kampanye seharusnya menyampaikan konsepsi terbaik penuh narasi kemajuan Indonesia bukan malah menghasilkan kegaduhan di tengah-tengah rakyat.

“Berkampanye tanpa kebudayaan, tanpa etika, dan tanpa gagasan yang membumi untuk rakyat, hanya menghasilkan kegaduhan,” ujarnya.

Baca Juga: Hanyut Rasa Duka Ratna Sarumpaet, Sandiaga: Pak Prabowo Tidak Cek

3. Pilpres harus memenangkan hati rakyat

Kubu Jokowi Nilai Kampanye Prabowo-Sandi Cuma Asal Serang LawanANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Dalam kontestasi pilpres, PDIP menilai seorang pemimpin rakyat harus bisa mendapatkan hati rakyat dengan cara yang baik dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.

“Pemimpin Rakyat tidak boleh grusa-grusu. Pemimpin yang terlalu tipis telinga, dan mengambil tindakan tanpa pertimbangan matang hanya menghadirkan wajah suram dalam politik. Sebaliknya, pemimpin yang selalu berada di tengah rakyat, dan membuka seluruh panca-inderanya atas dasar mata hati yang bening, maka pemimpin tersebut akan selalu mendapat tempat di hatinya rakyat,” kata dia.

Setuju atau tidak dengan pendapat kubu Jokowi ini, guys?

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya