Jelang Pemilu 2024, Mahasiswa Dinilai Perlu Edukasi dan Literasi

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Pembina Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) yang juga Wasekjen Partai Gerindra Sudaryono, mengingatkan pentingnya edukasi dan literasi bagi mahasiswa jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Terlebih, anak muda jadi pemilih mayoritas di Pemilu 2024. Dia juga mengimbau pentingnya menampung aspirasi dan berbagai masukan.
"Kita membaca aspirasi, teman-teman mahasiswa butuh forum-forum diskusi yang mengedukasi dan menambah literasi. Ini alasan GMPK hadir," ujar Sudaryono kepada awak media saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2023).
1. Pentingnya kritis dan literasi politik

Sudaryono juga menyinggung perlunya membahas berbagai kebutuhan masyarakat terkait literasi politik. Menurutnya hal itu penting agar aspirasinya diperhatikan.
Selain itu, dia mengatakan, para pemuda mesti kritis dengan persoalan masyarakat dengan koridor hukum yang berlaku.
"Kalau tidak ada ketidakadilan, kita suarakan dengan cara-cara yang diizinkan demokrasi," tutur dia.
2. Anak muda punya banyak cara untuk menyampaikan aspirasi

Lebih lanjut, Sudaryono mengatakan, cara menyampaikan aspirasi bagi anak muda saat ini sudah berbeda. Dulu, mahasiswa harus menggelar demonstrasi untuk mengutarakan pendapatnya. Namun saat ini, bisa dengan memanfaatkan media sosial.
"Sekarang kan eranya udah beda. Dulu mungkin caranya demonstrasi. Sekarang orang itu punya banyak cara untuk mengekspresikan apa yang dia mau. Menggunakan sosial media aja dia gak perlu ngumpulin banyak orang. Asalkan viral akhirnya menjadi perhatian," jelas dia.
3. Mayoritas pemilih berasal dari kalangan gen z dan milenial

Sebagaimana diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan 204.807.222 Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2024.
Mayoritas pemilih tersebut berasal dari generasi muda, yakni generasi Z dan milenial.
Sebanyak 46.800.161 atau 22,85 persen pemilih merupakan generasi Z. Adapun yang dimaksud generasi Z ialah mereka yang lahir mulai tahun 1995 hingga 2000-an.
Sedangkan pemilih dari generasi milenial sebanyak 66.822.389 orang atau 33,60 persen. Generasi milenial didefinisikan sebagai pemilih yang lahir tahun 1980 sampai 1994.
Sehingga apabila dijumlahkan, pemilih dari generasi Z dan milenial ini berjumlah 113.622.550 orang atau 56,45 persen dari total pemilih.