Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Sebut Prabowo Pakai Konsultan Rusia, BPN: Jangan Tebar Hoaks

IDN Times/Irfan Fathurohman
IDN Times/Irfan Fathurohman

Jakarta, IDN Times - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak membantah tuduhan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin soal penggunaan strategi firehose of falsehood.

"Saya nggak tahu ya tuduhan Pak Jokowi itu sumbernya dari mana. Apalagi kan hari ini juga dibantah oleh pemerintah Rusia. Itu berbahaya loh, seorang presiden dengan bahasa eksplisit menyebut nama suatu negara terlibat dalam pemenangan salah satu pasangan presiden, apalagi menyeret negara lain dalam peta politik Indonesia," kata Dahnil di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (4/2).

1. BPN nilai pernyataan Jokowi bisa merusak hubungan diplomatik dengan Rusia

IDN Times/Gregorius Aryodamar
IDN Times/Gregorius Aryodamar

Dahnil menilai pernyataan Jokowi soal propaganda yang menyeret negara Rusia berbahaya bagi hubungan diplomatik. Dahnil pun mempertanyakan apakah Jokowi paham dengan apa yang dikatakannya ketika kampanye di Jawa Tengah pada akhir pelan lalu.

"Saya nggak tahu, itu berbahaya buat hubungan diplomatik kita dan secara tidak langsung Pak Jokowi merusak hubungan diplomatik. Beliau pejabat negara, saya nggak tahu apakah beliau paham atau nggak dengan hal itu," ujar Dahnil.

2. BPN bantah memakai konsultan propaganda dari Rusia

IDN Times/Gregorius Aryodamar
IDN Times/Gregorius Aryodamar

Lebih lanjut, Dahnil juga menepis anggapan bahwa Prabowo-Sandiaga menggunakan konsultan propaganda dari Rusia. Ia berkelakar kampanye yang dilakukan Prabowo-Sandiaga bukan ala Rusia, melainkan ala Bojongkoneng.

"Kampanye kami itu ala-ala Bojongkoneng, jadi konsultannya dari Bojongkoneng. Bahkan nggak punya konsultan. Konsultannya ya di Bojongkoneng sana, yaitu Pak Prabowo sendiri. Bojongkoneng itu di Hambalang, Kabupaten Bogor, ya. Jadi bohong kalau menyebut kami menggunakan konsultan Rusia. Yang benar adalah kami kampanye ala-ala Bojongkoneng. Dan kalau berdasarkan saran dari konsultan Bojongkoneng, ya khasnya harus joget-joget dikit gitu lo, joget-joget Gatotkaca," jelas Dahnil.

3. BPN sebut Jokowi penebar hoaks

IDN Times/Gregorius Aryodamar
IDN Times/Gregorius Aryodamar

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini menyarankan agar Jokowi tidak menebar hoaks. Namun Dahnil enggan berkomentar lebih lanjut apakah pernyataan Jokowi ini adalah blunder.

"Jadi saya pikir hal yang disampaikan nggak tahu Pak Jokowinya bersumber dari mana, itu adalah sumber hoaks. Dan hati-hati, Pak Jokowi bisa menebar hoaks nanti, dan tambah lagi itu akan mengganggu hubungan diplomatik kita dengan negara seperti Rusia," tegas Dahnil.

"Ya biar publik yang menilai ya siapa yang jadi produsen hoaks, siapa yang bukan. Yang jelas itu," imbuhnya.

4. BPN masih menimbang untuk melaporkan Jokowi

IDN Times/Irfan fathurohman
IDN Times/Irfan fathurohman

Meskipun demikian, Dahnil masih menimbang apakah akan melaporkan pernyataan Jokowi. Sebab, menurut dia, dari puluhan laporan yang disampaikan BPN belum ada satu pun yang diproses.

"Ya sedang dipikirkan apakah efektif atau tidak gitu lho karena kan banyak, ada puluhan, laporan yang sudah disampaikan oleh BPN tidak satu pun yang dituntaskan, apalagi ini terkait dengan Presiden," ucapnya.

5. Prabowo: kita belajar dari rakyat

Instagram.com/fadlizon
Instagram.com/fadlizon

Capres Prabowo Subianto menegaskan pihaknya tak memakai konsultan asing. Pernyataan Prabowo disampaikan dalam video yang diunggah oleh Dahnil di akun Twitter-nya, Senin (4/2). Dahnil meminta tanggapan Prabowo soal adanya tuduhan bahwa pihaknya memakai konsultan Rusia.

"Pak, ada pertanyaan, bahkan ada tuduhan, katanya kita pakai konsultan Rusia, bener nggak?" tanya Dahnil.

"Ya nggak, tidak ada itu, bahwa saya punya banyak teman di mana-mana, ada orang Jepang, orang Korea, orang Rusia, orang Jerman, saya kan 20 tahun bisnis di luar negeri," kata Prabowo dalam video itu.

Prabowo menegaskan punya banyak kenalan, tapi tak ada yang konsultan politik. Dia meyakini konsultan asing tak bisa berbuat banyak di Indonesia.

"Bayarnya mahal dan mereka nggak ngerti apa-apa politik Indonesia. Nggak ada itu. Kalau untuk bidang-bidang lain, mungkin, untuk ekonomi, bisnis, dan sebagainya. Tapi kalau politik, nggak ada sama sekali," ujar Prabowo.

"Berarti politik kita ala-ala Bojongkoneng saja ya, Pak, ya," ujar Dahnil.

"Iya bener, Bojongkoneng, kita belajar dari rakyat kitalah, ya," kata Prabowo sambil tertawa menanggapi Dahnil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irfan Fathurohman
Dwifantya Aquina
Irfan Fathurohman
EditorIrfan Fathurohman
Follow Us