Jokowi Siap Panggil Kapolri di Istana: Besok Dengarkanlah

Bandung, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengakui akan memanggil Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan petinggi Polri ke Istana Negara, Jakarta. Jokowi panggil Listyo dan jajarannya pada Jumat (14/10/2022).
Namun, Jokowi enggan menjelaskan agenda pemanggilan tersebut terkait apa. "Besok dengarkan lah," ujar Jokowi di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).
1. Pemanggilan tertuang dalam telegram rahasia

Sebelumnya, panggilan tersebut tertuang pada surat telegram rahasia (TR) Kapolri pada Rabu, 12 Oktober 2022.
“Hasil rakor melalui zoom cloud meeting Rabu, 12 Oktober 2022, pukul 10.00 WIB yang dipimpin Kasetpres, terkait rencana pengarahan Presiden kepada jajaran Kepolisian,” demikian isi surat telegram tersebut.
2. Kapolri dan pejabat utama Polri dilarang memakai penutup kepala dan tongkat

Pemanggilan Kapolri dan jajaran direncanakan pukul 14.00 WIB di Istana Negara, Jakarta Pusat. Mereka yang dipanggil selain Kapolri adalah pejabat utama Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres seluruh Indonesia.
“Pakaian PDL tanpa tutup kepala dan tanpa tongkat,” tulis telegram.
Mereka yang dipanggil Presiden juga dilarang membawa ADC dan handphone, dan hanya diperkenankan membawa buku dan pulpen.
3. Perwira Polri bintang dua ke bawah akan menggunakan bus ke Istana

Dalam telegram itu, juga mengingatkan tentang lahan parkir yang terbatas di Istana. Sehingga para pejabat Polri dibatasi membawa kendaraan. Misalnya, perwira bintang tiga ke atas dapat memasuki Istana melalui pintu 1 Jalan Veteran.
“Untuk pati bintang dua ke bawah disiapkan kendaraan bus dengan titik kumpul di PTIK pukul 10.00 WIB,” tulis surat telegram.
Peserta yang hadir pun diutus untuk melakukan PCR terlebih dahulu yang difasilitasi Pusdokes Polri. Personel polisi yang hadir juga akan salat jumat di Gedung Krida Bhakti, Sekretariat Negara.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo belum mengonfirmasi terkait pemanggilan ini. Sementara, Kabag Humas Polri, Kombes Nurul Azizah menyebut dirinya belum menerima informasi tersebut.
“Saya tidak terinformasi,” ujar Nurul.