Kedai di Jagakarsa Gratiskan Makanan Buat Mahasiswa Aceh

- Berawal dari tangisan ibu yang tidak bisa kirim uang bulanan
- Kedai buka sampai pukul 19.00 malam
- Gerakan ini menjadi bagian dari kampanye solidaritas #wargajagawarga
Jakarta, IDN Times – Inisiatif warga kembali muncul demi membantu para korban banjir bandang di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Salah satu yang melakukannya adalah rumah makan Kedai Nyonya WD di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Cara Kedai Nyonya WD cukup berbeda karena menggratiskan makan bagi mahasiswa Aceh yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor. Hal ini dilakukan pemiliknya, Nada, karena wilayah Aceh menjadi yang paling parah dampaknya dan belum mendapatkan bantuan.
"Syaratnya hanya menunjukkan KTP. Sementara, masih untuk mahasiswa Aceh karena terdampak yang parah dan belum dapat bantuan," kata pemilik Kedai Nyonya WD, Nada, pada IDN Times, Jumat (5/12/2025).
1. Berawal dari tangisan ibu yang tidak bisa kirim uang bulanan

Inisiatif makan gratis tersebut berasal dari rekaman suara seorang ibu di Aceh yang menangis karena tidak mampu mengirim uang bulanan kepada anaknya yang sedang kuliah di Jakarta. Pesan tersebut menyentuh hati Nada untuk memberikan bantuan dengan membuka layanan makan gratis bagi mahasiswa Aceh.
"Untuk sementara, kami berikan makanan gratis untuk dua minggu ke depan sambil melihat kondisi, dan berapa banyak dana yang terkumpul," katanya.
2. Kedai buka sampai pukul 19.00 malam

Dia mengatakan donasi bisa saja diperluas jangkauannya ke mahasiswa dengan KTP Sumatra Utara dan Barat. Namun, saat ini pihaknya masih memberikan layanan ke mahasiswa Aceh.
"Kedai kami buka dari jam 10.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB," ujar Nada.
3. Gerakan ini menjadi bagian dari kampanye solidaritas #wargajagawarga

Selain itu, dia juga juga mendata kebutuhan tambahan mahasiswa yang keluarganya terdampak bencana di daerah asal. Warga yang ingin menyampaikan bantuan atau ingin didata dapat menghubungi kedai Nyonya WD.
Gerakan ini menjadi bagian dari kampanye solidaritas #wargajagawarga, yang mendorong dukungan sesama warga di tengah meningkatnya kebutuhan bantuan akibat bencana yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.


















