Kemenag Buat Musik dan Film Sebagai Instrumen Moderasi Beragama

Jakarta, IDN Times - Balitbang Diklat Kementerian Agama (Kemenag) menggelar pagelaran musik dan film sebagai instrumen moderasi beragama. Kepala Balitbang Diklat Kemenag, Suyitno, mengatakan musik dan film menjadi instrumen moderasi beragama merupakan langkah yang bijak serta memiliki dampak positif.
“Namun, lebih dari itu, musik dianggap sebagai instrumen yang lebih efektif. Musik, dengan sifatnya yang universal, mampu menyentuh hati lintas agama, suku, dan bangsa,” ujar Suyitno dalam keterangannya, dikutip Minggu (7/1/2024).
1. Roma Irama turut hadir

Dalam acara tersebut, Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama turut hadir. Dia mengatakan, menjadikan musik sebagai sarana edukasi dan berdakwah.
Rhoma mengaku, dengan menjadikan musik sebagai media berdakwah, pernah diundang ke Amerika Serikat dalam acara International Conference on Islam and the Council of Indonesia and Malaysia.
2. Musik dapat mengubah karakter

Rhoma menerangkan, musik dapat mengubah karakter seseorang. Rhoma kemudian menceritakan, ada seorang dosen di Surabaya mengaku menjalankan kehidupan untuk lebih baik karena terinspirasi dari lagu ciptaannya.
"The power of music can change a person's character,” kata Rhoma.
3. Kemenag: Moderasi beragama di kampung jadi contoh hidup damai

Sebelumnya, Sekjen Kemenag Nizar Ali mengatakan, moderasi beragama juga penting diterapkan jelang masa Pemilu 2024. Sebab, moderasi beragama bisa mencegah terjadinya perpecahan.
Dalam kesempatan itu, Nizar menyebut masyarakat perkampungan sudah lama menerapkan moderasi beragama. Sehingga, mereka bisa berdampingan dan hidup damai.
"Moderasi beragama di kampung dan tempat ibadah menjadi opsi untuk menciptakan keharmonisan umat beragama. Sebab di kampung moderasi beragama dipastikan kehidupan umat beragama harmonis dan damai," ujar Nizar dalam keterangannya, dikutip Selasa (24/10/2023).