Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenag Gandeng Influencer Jadi Kader Hisab Rukyat Nasional

Ilustrasi pengamatan hilal. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Ilustrasi pengamatan hilal. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng ratusan influencer sebagai kader hisab rukyat nasional.

Kegiatan bertajuk "Catch the Moon Ramadhan Kareem" Edukasi, Simulasi, dan Visualisasi Hilal Awal Ramadhan 1445 H itu dilakukan oleh
Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama.

"Pada era kemajuan teknologi, kontestasi di ruang publik akan didominasi mereka yang paling sering hadir," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, dikutip dari siaran pers, Sabtu (9/3/2024).

1. Ingin perkenalkan hisab rukyat

Pengamatan hilal (Kemenag Kepri)
Pengamatan hilal (Kemenag Kepri)

Kamaruddin mengatakan, pihaknya ingin memperkenalkan hisab rukyat yang merupakan kebutuhan umat Islam seluruh dunia.

Hal itu karena hisab rukyat masih tidak banyak diketahui.

Dengan begitu, peranan para influencer muda tersebut menjadi sangat penting untuk memperkenalkannya.

2. Lebih dari 3.500 orang mendaftar

Kemenag gandeng influencer perkenalkan hisab rukyat. (Dok. Kemenag)
Kemenag gandeng influencer perkenalkan hisab rukyat. (Dok. Kemenag)

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kemenag, Adib, mengatakan, terdapat lebih dari 3.500 orang yang mendaftar secara online dalam kegiatan itu.

Para influencer yang datang langsung juga akan mengikuti workshop bersama Tim Kehumasan Ditjen Bimas Islam.

“Ada juga yang hadir melalui Zoom sebanyak 734 peserta. Selain itu, juga ada yang mengikuti melalui live streaming. Jadi, peserta keseluruhannya sekitar 3.500 orang,” kata dia.

3. Diharapkan paham tentang sidang isbat

Rapat persiapan sidang isbat awal Ramadan 1445 H (Dok.Kemenag RI)
Rapat persiapan sidang isbat awal Ramadan 1445 H (Dok.Kemenag RI)

Melalui kegiatan tersebut, kata Adib, pihaknya ingin agar pemahaman tentang mekanisme sidang isbat untuk penentuan awal bulan Kamariyah, terutama Ramadan, Syawal, dan Zulhijah bisa diketahui lebih banyak.

“Meskipun bukan pemahaman yang mendalam, setidaknya kalangan milenial mengetahui bahwa dalam Islam ada satu mekanisme dalam penentuan waktu-waktu ibadah, yang kemudian penentuan itu dilakukan menggunakan hisab maupun rukyat," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga berharap dapat membangun pemahaman bersama tentang pentingnya memberi layanan kepada masyarakat terkait waktu salat, puasa, lebaran, dan ibadah lainnya yang membutuhkan ilmu astronomi Islam melalui kegiatan tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us