Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KKHI: 35 Jemaah Haji Masih Dirawat di Makkah

6195033598113991857.jpg
Petugas haji saat membantu jemaah haji disabilitas di Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji 2025)
Intinya sih...
  • Mayoritas jemaah haji dirawat karena penyakit jantung
  • Jemaah kelelahan saat puncak haji di Armuzna
  • Jemaah yang sakit akan dipulangkan ke Tanah Air

Makkah, IDN Times - Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah, Edy Supriyatna, mengatakan saat ini 35 jemaah haji masih dirawat di Makkah. Mereka diusahakan akan segera dipulangkan sesuai jadwal kelompok terbang (kloter)-nya.

"Saat ini kita di KKHI Makkah, saat ini jumlah pasien yang sudah kita tangani yang saat ini ada di KKHI Makkah berjumlah 35 pasien. Tentunya kami akan terus berusaha, agar pasien ini kita kembalikan ke kloternya," kata dia di Makkah, Rabu (11/6/2025).

"Dengan kembali ke kloternya, maka insyaallah pasien-pasiennya kita usahakan untuk bisa sembuh, dan kembali ke kloternya dan pulang bersama kloternya," sambungnya.

1. Jemaah mayortitas menderita penyakit jantung

WhatsApp Image 2025-06-09 at 09.23.04 (1).jpeg
Jemaah haji saat hendak melakukan lempar jumrah di Jamarat, Mina, Arab Saudi. (Media Center Haji 2025/Rochmanudin)

Edy menjelaskan jemaah yang dirawat umumnya menderita penyakit jantung. Total ada sekitar 200 jemaah yang sudah dirawat di KKHI Makkah.

"Ada beberapa jemah haji yang dirawat di KKHI itu menderita berbagai macam penyakit. Terutama penyakit jantung, penyakit paru, dan juga ada penyakit demensia, itu yang ada di KKHI Makkah," kata dia.

"Saat ini total keseluruhan sudah 204 ya, mudah-mudahan tetap angkanya di angka 204 ya. Karena penyakit jantung, penyakit jantung usianya sekitar 50-69 tahun," sambungnya.

2. Jemaah kelelahan pada saat puncak haji di Armuzna

6195033598113991858.jpg
Petugas haji membantu jemaah haji disabilitas di Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji 2025)

Edy mengatakan faktor penyebab jemaah haji dirawat mayoritas karena kelelahan pada saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Jadi ini posisi kita sekarang sedang di dalam pasca-Armuzna ya. Jadi waktu Armuzna, jemaah haji kan aktivitasnya di Armuzna tinggi ya. Kemudian aktivitas berikutnya adalah pasca-Armuzna itu mungkin karena faktor kelelahan dan lain-lain, sehingga jemaahnya mengalami gangguan kesehatan," kata dia.

"Makanya mengalami gangguan kesehatan kalau di kloternya tidak bisa ditangani, dibawa ke KKHI Makkah," lanjutnya.

3. Jemaah sakit diusahakan dipulangkan ke Tanah Air

Jemaah haji asal Embarkasi Makassar (UPG) tiba di Sektor 3, Syishah, Makkah, Arab Saudi, Minggu (1/5/2025). (Media Center Haji 2025/Rochmanudin)
Jemaah haji asal Embarkasi Makassar (UPG) tiba di Sektor 3, Syishah, Makkah, Arab Saudi, Minggu (1/5/2025). (Media Center Haji 2025/Rochmanudin)

Edy menyebut pasien-pasien dengan gangguan kesehatan yang jika semakin lama beraktivitas di Arab Saudi, semakin memperberat penyakitnya akan diusahakan dipulangkan ke Tanah Air.

"Nah itu kita usahakan untuk dipulangkan lebih dulu. Tentunya dengan syarat ibadahnya itu sudah lengkap ya," kata dia.

"Insyaallah bisa pulang, ada beberapa memang yang akan kita usahakan untuk dipulangkan lebih dulu. Karena terkait dengan kesehatannya," sambungnya.

Untuk jemaah yang harus dilakukan tindakan medis seperti operasi, Edy menyebut, mereka harus dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Total jemaah haji yang dirawat di RSAS lebih dari 150 jemaah.

"Kalau pindahkan operasi kita arahkan ke rumah sakit Arab Saudi.

Edy menambahkan setiap RSAS yang merawat jemaah haji Indonesia, terdapat tim medis dari Indonesia yang mengawasi kondisi perkembangan pasien, baik di Makkah, Mina, maupun Arafah.

"Itu selalu ada tim kami, tim visitasi namanya yang berkunjung setiap hari ke rumah sakit tersebut, untuk memantau perkembangan dari jemaah haji kita," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us