KKHI Datangi Sektor 9 Makkah, Periksa Jemaah Berpenyakit Risiko Tinggi

- Tim Poli Risti KKHI Makkah jemput bola jemaah risiko tinggi di sektor 9, termasuk pasien sakit jantung dari embarkasi Surabaya
- Poli Risti hanya memeriksa jemaah yang diajukan oleh tim Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) untuk skrining ulang dan rekomendasi ibadah
Makkah, IDN Times - Tim dari Poli Risti (risiko tinggi ) Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah mendatangi jemaah di masing-masing sektor.
Rombongan yang terdiri dari dokter spesialis jantung, spesialis paru dan penyakit dalam ini datang untuk meminimalisir risiko penyakit yang timbul pada diri jemaah berisiko tinggi.
1. Jemaah dengan riwayat sakit jantung jadi perhatian

Kepala KKHI Makkah, Enny Nuryanti, mengatakan, pelayanan jemput bola itu ditujukan kepada jemaah risiko tinggi yang berada di sektor 9.
Pasalnya, separuh dari jemaah yang berasal dari embarkasi Surabaya ini sudah tiba. Salah satu perhatian utama tim Poli Risti adalah jemaah dengan riwayat sakit jantung. Sebab, mayoritas jemaah yang wafat disebabkan oleh penyakit tersebut.
Menurut Enny, Poli Risti hanya memeriksa jemaah yang diajukan oleh tim Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK).
“Jadi tim TKHK menyeleksi jemaah berisiko tinggi yang perlu diskrining ulang,” ujar Enny ditemui di Klinik Sektor 9, Makkah, Rabu (29/5/2024).
2. Skrining untuk menentukan jemaah lanjut ibadah atau tidak

Dari skrining ini akan diketahui jemaah mana saja yang direkomendasikan untuk bisa melanjutkan ibadah atau tidak.
Sebaliknya, jika jemaah tidak isthitaah atau dianggap tidak mampu, maka akan dirujuk ke KKHI.
"Namun, apabila masih tetap terkontrol, akan tetap dipantau oleh tim TKHK. Bisa juga kita nanti akan rekomendasikan safari wukuf,” ujarnya.
3. Tim Poli Risti memudahkan para jemaah

Di temui di tempat yang sama, Kepala Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) Sektor 9, Budi Prasetyo mengapresiasi layanan ini. Keberadaan tim Poli Risti ini, kata dia, akan memudahkan para jemaah.
"Kalau kita kumpulkan jemaah dan dibawa ke KKHI itu berisiko juga karena kan jauh ya, lebih enak seperti ini,” katanya.
Selain memantau pasien berisiko tinggi, tim TKHK juga memberi perhatian khusus pada jemaah pendertita radang paru-paru atau pneumonia.
“Kami terus melakukan edukasi dengan cara door to door, mengingatkan jemaah untuk selalu mengenakan masker dan beristirahat cukup, makan makanan bergizi, juga stop dulu rokoknya,” ujarnya.